Sabtu 23 May 2015 14:59 WIB

Indonesia Pererat Komunikasi dengan Jurnalis Belanda

Bendera Belanda
Foto: pixshark
Bendera Belanda

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- KBRI Den Haag menggelar pertemuan dengan sejumlah media Belanda. Langkah itu diambil untuk meningkatkan komunikasi dengan para jurnalis Belanda sekaligus memberikan pemahaman mengenai Indonesia terkini.

"Hal itu diungkapkan Kuasa Usaha Ad Interim (KUAI) KBRI Den Haag Ibnu Wahyutomo setelah menyelenggarakan acara 'Santap Siang Bersama Jurnalis' di KBRI Den Haag, Kamis (23/4)," kata Minister Counsellor Penerangan, Sosial dan Budaya KBRI Denhaag, Azis Nurwahyudi kepada Antara London, Jumat (22/5).

Acara tersebut dihadiri sejumlah jurnalis dari media cetak dan radio, seperti De Telegraaf, Algemeen Dagblad, Diplomat Magazine, Indo Radio, termasuk koresponden salah satu media dari Indonesia yang berdomisili di Belanda. Sepanjang pertemuan yang berjalan dengan akrab, Ibnu menjelaskan berbagai perkembangan hubungan Indonesia dan Belanda, termasuk masalah-masalah internasional yang sedang menjadi topik dunia.

Selain membicarakan topik tersebut, Hilde Jansen dari Algemeen Dagblad dengan antusias menceritakan pengalamannya ketika berdinas di Jakarta seperti sempat naik motor dan tiga kali terkena banjir. Sementara itu, Paul Jansen menceritakan pengalamannya yang mengesankan selama empat tahun tinggal di daerah Kemang saat menjadi reporter de Telegraaf di Indonesia.

Ibnu juga mengundang mereka untuk menghadiri berbagai kegiatan yang akan diselenggarakan KBRI Den Haag dalam waktu dekat. Kegiatan tersebut antara lain Infrastructure Forum ke-3 di Den Haag pada 30 April mendatang yang menghadirkan Menteri Perhubungan Indonesia, Ignasius Jonan. "Kegiatan ini didukung berbagai perusahaan dan pengusaha dari kedua negara," katanya.

Acara pertemuan dengan media tersebut, dimanfaatkan, KBRI Den Haag secara khusus menyajikan makanan tradisional khas Bali yang ditata apik dengan berbagai hiasan. Gado-gado, nasi merah, ayam betutu, pepes ikan, sate lilit, kering tempe, sambal matah dan es buah kali ini menjadi menu andalan.

Ternyata makanan tersebut disukai oleh mereka, terutama yang pernah tinggal dan bertugas di Indonesia. Mengakhiri pertemuan yang sangat akrab tersebut, Ibnu mengharapkan kiranya jalinan kontak dapat terus dibina dan dikembangkan di masa yang akan datang.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement