Ahad 24 May 2015 11:46 WIB

Myanmar-Bangladesh Janji Tangani Masalah Rohingya

Pengungsi Rohingya di Kuala Langsa, Aceh.
Foto: Reuters
Pengungsi Rohingya di Kuala Langsa, Aceh.

REPUBLIKA.CO.ID, YANGON -- Myanmar menjanjikan kerja sama dengan Bangladesh dan negara lain untuk menangani masalah "orang perahu" di laut, dengan harapan masalah itu diselesaikan secara damai dengan Bangladesh, sebab Bangladesh adalah tetangga sahabat Myanmar.

"Namun, Myanmar, seperti negara lain yang terpengaruh, menghadapi keseulitan untuk terus menerima dan untuk sementara menampung lebih banyak orang perahu, "demikian pernyataan yang disiarkan pada Ahad oleh Kementerian Luar Negeri Myanmar. Ditambahkannya, penampungan sementara dan bantuan kemanusiaan semata-mata diberikan dengan dasar kemanusiaan.

Pernyataan itu, yang berikrar akan melanjutkan kerja sama dengan negara lain dalam menangani masalah gerakan tak biasa "orang perahu" di laut, mengatakan Myanmar akan mengirim satu delegasi pejabat senior untuk ikut dalam pertemuan migran tak biasa di Samudra Hindia --yang dijadwalkan diadakan pada 29 Mei di Bangkok, Thailand.

Dalam patroli rutin di wilayah perairan Myanmar, Angkatan Laut Myanmar mencegat dua kapal penangkap ikan yang mencurigakan di lepas pantai barat Mauntaw, Negara Bagian Rakhine Barat pada Kamis (21/5). Salah satu kapal tersebut membawa 208 orang dan satu lagi tanpa penumpang, kata pernyataan itu, sebagaimana dilaporkan Xinhua.

Kedua kapal pukat tersebut kini merapat di Pelabuhan Annumaw dan kamp sementara telah didirikan di Desa Ale Than Kyaw untuk memberi tempat berteduh sementara, serta makanan, perawatan kesehatan dan bantuan lain kemanusiaan buat penumpang, katanya.

"Orang perahu" itu telah diabsahkan berasal dari Bangladesh dan undangan bagi akses konsuler mengenai masalah tersebut dari Bangladesh akan diberikan, kata pernyataan itu.

Sementara itu dinas imigrasi Myanmar belum lama ini memulangkan 11 pengungsi Bangladesh yang hanyut ke pantai di dekat Desa Oodaung di Mauntaw, Negara Bagian Rakhine, setelah mereka dipaksa melompat dari satu perahu tujuan Malaysia.

sumber : Antara/Xinhua
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement