Ahad 24 May 2015 16:41 WIB

Malaysia Temukan Kuburan Massal yang Diduga Muslim Rohingya

Rep: C38/ Red: Karta Raharja Ucu
Tiga anak imigran suku Rohingya berada di atas kapal mereka yang terdampar di perairan Desa Simpang Tiga, Kecamatan Julok, Aceh Timur, Aceh, Rabu (20/5).
Foto: Antara/Syifa
Tiga anak imigran suku Rohingya berada di atas kapal mereka yang terdampar di perairan Desa Simpang Tiga, Kecamatan Julok, Aceh Timur, Aceh, Rabu (20/5).

REPUBLIKA.CO.ID, MALAYSIA -- Menteri Dalam Negeri Malaysia melaporkan, penemuan kuburan massal yang diyakini sebagai kuburan ratusan migran asal Bangladesh dan Myanmar. Polisi menemukan 30 kuburan besar di dua lokasi di utara negara bagian Perlis, yang berbatasan dengan Thailand.

“Lokasi penggalian kuburan massal tersebut berada di dekat 17 kamp tahanan perdagangan manusia di Padang Besar. Kamp-kamp sudah ditinggalkan ketika prajurit sampai di sana,” ujar Menteri Dalam Negeri, Ahmad Zahid Hamidi, kepada media lokal, dilansir dari aljazeera, Ahad (24/5).

Surat kabar The Star melaporkan, hampir 100 mayat ditemukan di salah satu makam pada Jumat (22/5). Florence Looi dari Aljazeera melaporkan, identifikasi dan verifikasi sisa-sisa masih berlangsung.

Bagian utara Malaysia dikenal sebagai rute penyelundup untuk membawa orang ke Asia Tenggara dengan perahu dari Myanmar. Kebanyakan dari mereka berasal dari Rohingya yang melarikan diri, lantaran penganiayaan dan orang-orang Bangladesh yang mencari pekerjaan.

Penyelundup juga menggunakan rute Thailand Selatan. Surat kabar Utusan Malaysia menyebutkan, polisi percaya penemuan tersebut berhubungan dengan kuburan massal yang ditemukan di perbatasan Thailand awal bulan ini.

Sekitar 26 mayat digali dari kuburan di Provinsi Songkhla, Thailand pada 1 Mei di perbatasan Perlis, dekat sebuah kamp yang dicurigai terkait dengan perdagangan manusia. PM Malaysia, Najib Razak, Kamis lalu menjanjikan bantuan dan memerintahkan angkatan laut untuk menyelamatkan ribuan migran yang masih terapung di laut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement