Selasa 26 May 2015 08:36 WIB

Banyak Pelecehan di Sekolah Negeri Australia, Sekolah Muslim Lebih Aman

Rep: C30/ Red: Erik Purnama Putra
Sekolah Muslim di Australia.
Foto: SMH
Sekolah Muslim di Australia.

REPUBLIKA.CO.ID, SYDNEY -- Kini semakin banyak orang tua Muslim Australia yang menyekolahka anak-anaknya di sekolah-sekolah Islam. Hal tersebut para orang tua lakukan, melihat bagaimana selama ini merekan merasa khawatir keadaan anaknya di sekolah yang kerap kali mengalami intimidasi dan pelecehan di sekolah negeri.

“Alasannya memilih sekolah islam mereka bilang fokus akademik dan nilai-nilai agama yang kami terapkan,” ujar Presiden Sekolah Dasar Islam Australia (ISAA) Abdullah Khan dilansir dari OnIslam pada Selasa (26/5).

Statistik Depertemen Pendidikan mengungkapkan bahwa 28.267 siswa terdapat di 39 sekolah Islam Australia tahun lalu. Jumlah tersebut menunjukkan adanya peningkatan dari tahun 2009 yang hanya 15.503 siswa ke 32 sekolah Islam Australia. Peningkatan ini sebanyak 82 persen.

Di sisi lain, siswa-siswa yang mendaftar di sekolah tumbuh enam persen dibandingkan periode-periode sebelumnya. Sedikitnya ada enam sekolah yang berada di bawah naungan  Australia Federasi Dewan Islam yang menerima bantuan dana 80 persen dari pemerintah.

Khan mengatakan bahwa dalam lima tahun terakhir, ia menyaksikan sekitar 53 persen mengalami peningkatan untuk pendaftar-pendaftar di sekolah Islam. Kenaikan itu, menurut dia, karena pertumbuhan populasi muslim yang makin meningkat.

Guru Tasmanian Peter Jones melakukan penelitian untuk Tesisnya di sekolah-sekolah muslim Australia memiliki kesimpulan bahwa di sekolah Islam Muslim Autralia meresa terlidungi karena tidak ditemukannya intimidasi ataupun kekerasan terhadap siswa. Untuk itu orang tua lebih memilih menyekolahkan anaknya di sekolah Muslim.

“Banyak orang tua merasa anaknya terlindungi saat bersekolah di sekolah islam,” kata Khan.

Menurut Khan, di luar sana, tak jarang masyarakat yang bersikap tidak sopan menarik jilbab atau bahkan meludahi orang islam. Itu yang membuat para orang tua khawatir dengan kenyamanan dan ketenangan anaknya dalam belajar.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement