Selasa 26 May 2015 16:40 WIB

Mengintip Festival Makanan Halal di Taiwan

Makanan halal (ilustrasi)
Foto: republika.co.id
Makanan halal (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, TAIWAN -- Bertempat di Aula Masjid Taichung, Taiwan, sebuah festival makanan halal digelar, Ahad (17/5). Festival ini tentu saja disambut hangat umat Islam, tak terkecuali para tenaga kerja Indonesia (TKI) yang banyak mengadu nasib di sana.

Apalagi, festival ini juga menyajikan aneka ragam kuliner khas Nusantara. "Setiap tahun kami selalu ambil bagian dalam kegiatan ini," kata Jamilah, penanggung jawab penyajian kuliner Nusantara dalam kegiatan tersebut.

Ia menjelaskan, tahun ini terdapat 12 jenis makanan khas Nusantara yang disajikan dalam festival tersebut, di antaranya rendang, soto, rawon, urap, brengkesan, dan aneka jenis jajanan pasar.

Masakan khas Indonesia yang beraneka ragam itu mampu menyita perhatian pengunjung dalam kegiatan yang diselenggarakan Asosiasi Muslim Cina (CMA) Taiwan tersebut.

"Masakan Indonesia memang khas. Kami sangat menyukainya," ujar salah seorang pimpinan CMA Taichung yang baru pulang dari Bogor, Jawa Barat. Ia datang ke Indonesia atas undangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) untuk membahas sertifikasi halal.

Untuk menyajikan aneka makanan khas Indonesia dalam festival itu, lanjut Jamilah, para TKI di Taichung bahu-membahu memasak. "Ada yang dimasak di masjid atau di rumah majikan masing-masing," tuturnya.

Selama ini, Masjid Taichung menjadi ajang berkumpul para TKI setiap akhir pekan, baik untuk kegiatan ibadah maupun silaturahim. Bahkan, dapur umum di lantai satu masjid di kota terbesar ketiga di Taiwan itu banyak ditemukan rempah-rempah khas Indonesia.

Setiap Ahad pagi, para TKI makan-makan bersama di halaman masjid yang berlokasi di Datun South Road, Taichung City. Makanan yang disantap bersama itu dimasak pada tengah malam sebelum iktikaf bersama.

Festival Makanan Halal di Taichung sudah terselenggara sebanyak 15 kali. Para TKI yang tergabung dalam Ikatan Muslim Indonesia-Taiwan (IMIT) Taichung setiap tahun aktif berpartisipasi.

"Sudah 15 tahun kegiatan ini digelar. Tapi, saya sudah ikut ketujuh kalinya," kata Jamilah yang selama ini juga menyediakan makanan untuk resepsi pernikahan warga Indonesia di Masjid Taichung.

Selain dari Indonesia, festival makanan halal ini diikuti perserta dari Taiwan, India, Pakistan, Thailand, Malaysia, dan beberapa negara di kawasan Asia Tenggara. Para peserta tidak hanya menyajikan makanan, tapi juga mempresentasikannya di depan publik, termasuk mengenai cara memasaknya.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement