REPUBLIKA.CO.ID,VATIKAN -- Pejabat senior yang juga Sekretaris Negara Vatikan, Kardinal Pietro Parolin mengkritik legalisasi pernikahan sesama jenis.

Dia menilai referendum mengenai pernikahan gay, seperti yang baru saja dilakukan Irlandia adalah keruntuhan nilai kemanusiaan.

"Saya sangat sedih dengan hasilnya. Gereja harus memperhitungkan kenyataan ini, tapi di sisi lain harus memperkuat komitmen untuk evangelisasi. Saya pikir ini tidak hanya menyangkut kekalahan bagi prinsip-prinsip Kristen dan Katolik, tapi kekalahan bagi kemanusiaan," kata Parolin, dilansir dari the Guardian, Selasa (27/5).

Dalam hierarki gereja, Parolin adalah orang tertinggi kedua setelah paus. Penilaiannya jelas memberatkan pengambilan suara oleh pejabat-pejabat Irlandia sampai saat ini.

Irlandia menjadi negara pertama yang melegalkan pernikahan sesama jenis setelah referendum menghasilkan 62 persen pemilih yang didominasi orang-orang muda mendukung perubahan konstitusi untuk memungkinkan gay dan lesbian bisa menikah.

Dukungan yang diberikan para pendukung hak-hak gay dan lesbian di seluruh dunia itu, kata Parolin secara gamblang menunjukkan betapa lebarnya jurang antara orang-orang muda dengan orang-orang yang secara tradisional Katolik dan Kristen taat yang menyatakan bahwa homoseksual adalah dosa dan menentang keras pernikahan sesama jenis.

Gereja Vatikan selama ini cenderung menolak mengomentari masalah pernikahan sesama jenis. Komentar Parolin ini menghidupkan kembali perdebatan tentang sikap gereja melihat hak-hak gay dan lesbian di bawah kepemimpinan Paus Francis.

Ikuti Whatsapp Channel Republika