Rabu 27 May 2015 16:53 WIB

Taiwan Punya Cara Redakan Sengketa Laut Cina Selatan

Rep: Melisa Riska Putri/ Red: Winda Destiana Putri
Wilayah Natuna yang berdekatan dengan Laut Cina Selatan.
Foto: Antara
Wilayah Natuna yang berdekatan dengan Laut Cina Selatan.

REPUBLIKA.CO.ID, TAIPEI -- Presiden Taiwan Ma Ying-jeou mengusulkan sebuah rencana untuk meredakan ketegangan di Laut Cina Selatan. Cina melakukan proyek reklamasi di wilayah laut yang disengketakan negara Asia lainnya.

Ma berencana melakukan panggilan untuk menyisihkan sengketa kedaulatan atas Laut Cina Selatan dan bersama-sama mengeksplorasi sumber daya yang ada di wilayah tersebut.

"Kami menekankan bahwa kedaulatan tidak dapat dibagi, sumber daya dapat dibagi bersama," kata Ma dalam pidatonya di sebuah forum riset Asia-Pasifik di Taipei, dikutip dari AP Selasa (26/5).

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Cina, Hua Chunying mengatakan Beijing telah mencatat usulan Ma. Namun, ia tidak memberikan pendapat mengenai kemungkinan terjadinya usulan tersebut.

"Kami percaya bahwa orang-orang Cina di selat wajib bersama-sama menjaga integritas teritorial dan hak maritim Cina, juga perdamaian dan stabilitas di Laut Cina Selatan," ungkap Hua.

Taiwan, Cina, Brunei, Malaysia, Vietnam dan Filipina mengklaim bagian dari 3,5 juta kilometer persegi Laut Cina Selatan. Laut tersebut berkisar dari ujung selatan Taiwan ke barat daya Singapura.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement