Jumat 29 May 2015 10:27 WIB

ASEAN Gelar Pertemuan Bahas Krisis Imigran Rohingya

Rep: C23/ Red: Erik Purnama Putra
Kehidupan mengenaskan etnis Rohingya.
Foto: AP
Kehidupan mengenaskan etnis Rohingya.

REPUBLIKA.CO.ID, BANGKOK -- Sebuah konferensi regional yang membahas krisis imigran yang terjadi di Asia Tenggara sedang berlangsung di Bangkok, Thailand. Pembicaraan melibatkan negara-negara anggota ASEAN dan perwakilan dari pemerintah Amerika Serikat dan PBB.

Fokus konferensi tersebut adalah untuk membahas terjadinya eksodus dari Myanmar dan Bangladesh, ke Indonesia, Malaysia, dan Thailand. Dalam fenomena itu, ribuan warga Myanmar dan Bangladesh terdampar di tengah laut, termasuk di dalamnya etnis Muslim Rohingya. Mereka melakukan migrasi karena mendapatkan diskriminasi dan intimidasi oleh negara asalnya.

Selain Indonesia, Malaysia, Thailand, Myanmar dan Bangladesh, negara ASEAN lainnya yang mengikuti forum tersebut di antaranya Laos,Filipina, dan Vietnam. India, Pakistan, Australia, Laos, Iran, Selendia Baru, Sri Lanka, juga turut mengirim delegasinya pada acara tersebut.

"Kami hadir untuk membahas krisis regional yang negara-negara ASEAN hadapi," ucap Kepala Delegasi Myanmar Htein Lin, seperti dilaporkan BBC News, Jumat (29/5). Namun dalam forum ini, belum disepakati apakah akan ada aksi penanggulangan imigran yang dilakukan secara simultas oleh ASEAN.

Krisis imigran di ASEAN, terutama yang berasal dari Myanmar dan Bangladesh, bermula ketika Thailand memblokir jalur daratnya. Sebagai gantinya, para penyelundup imigran, akhirnya menggunakan jalur laut.

Malayasia dan Indonesia telah sepakat untuk menampung para imigran tersebut, termasuk etnis Muslim Rohingya. Sedangkan Thailand telah melarang kapal-kapal imigran memasuki daerahnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement