Jumat 29 May 2015 11:10 WIB

Oposisi Sri Lanka akan Protes Gulingkan Pemerintah

Presiden Sri Lanka Maithripala Sirisena
Foto: www.maithripala.com
Presiden Sri Lanka Maithripala Sirisena

REPUBLIKA.CO.ID, KOLOMBO -- Aliansi Kebebasan Rakyat Bersatu (UPFA) mengatakan pada Kamis (28/5) oposisi utama Sri Lanka itu akan melancarkan protes setelah 9 Juni untuk menghimpun dukungan untuk menggulingkan pemerintah saat ini.

Anggota dewan legislatif UPFA dan mantan menteri olah raga Mahindananda Aluthgamage mengatakan pemerintah telah gagal mencapai sasarannya dalam 100 hari sejak memangku jabatan.

"Pemerintah ini tak berhak untuk melanjutkan jabatan. Mereka diberi waktu hanya 100 hari. Kami memberi mereka bonus beberapa hari tapi mereka masih tetap gagal," kata tokoh oposisi Sri Lanka tersebut.

Aluthgamage mengatakan pada 9 Juni, setelah menyerahkan mosi tak percaya terhadap Perdana Menteri Ranil Wickremesinghe ke parlemen, oposisi akan mengumpulkan dukungan masyarakat untuk menggulingkan pemerintah dengan menggelar protes di seluruh negeri tersebut.

Menurut dia, dukungan masyarakat akan dikumpulkan untuk membuat mantan presiden Mahinda Rajapaksa menjadi perdana menteri selanjutnya dan Presiden Maithripala Sirisena mempertahankan jabatannya.

UPFA juga akan menyelenggarakan pertemuan terbuka di Kota Matara, bagian selatan negeri itu, pada 12 Juni sebagai bagian dari rangkaian pertemuan terbuka untuk mendukung Rajapaksa dan 75 anggota parlemen.

Pertemuan terbuka selanjutnya akan diselenggarakan di Kota Anuradhapura di bagian tengah utara Sri Lanka, tempat 100 anggota parlemen diperkirakan akan hadir.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement