Jumat 29 May 2015 18:09 WIB
Pengungsi Rohingya

Myanmar Singkirkan Rohingya dari Data Sensus Penduduk

Kehidupan mengenaskan etnis Rohingya.
Foto: AP
Kehidupan mengenaskan etnis Rohingya.

REPUBLIKA.CO.ID, YANGOON --- Myanmar menyiarkan data terbaru sensus nasional yang pertama sejak 30 tahun terakhir, Jumat (29/5). Sensus dilaporkan Myanmar mengesampingkan keberadaan kelompok minoritas Muslim Rohingya.

Selain itu, sensus terbaru Myanmar juga tidak menghitung data soal komposisi etnis serta agama dari penduduk yang berjumlah total 51,5 juta. Data sensus Myanmar menegaskan bahwa negara tersebut hingga kini tidak mengakui 1,1 juta Muslim Rohingya sebagai penduduk resmi.

Pada 2012, hampir 140 ribu Rohingya harus mengungsi setelah munculnya serangan dari kelompok Buddha garis keras. Sebelumnya pemerintah Myanmar berjanji kepada masyarakat internasinoal untuk membiarkan etnis Rohingya mengidentifikasi diri sesuai dengan agama dan etnisitasnya dalam sensus yang digelar pada Maret-April 2014. Namun satu hari sebelum survei dilaksanakan, pemerintah menyatakan bahwa penggunaan istilah Rohingya tidak akan diizinkan. 

"Di negara bagian Rakhine, sejumlah besar populasi diabaikan dalam sensus di tengah ketegangan komunal dan tuntutan warga untuk mengidentifikasi diri sebagai Rohingya," kata Penasihat Khusus Sekretaris Jenderal PBB urusan Myanmar, Vijay Nambiar.

Sejumlah pengamat juga mengkiritik sensus di Myanmar karena mendasarkan survei pada daftar 135 kelompok etnis. Daftar tersebut dinilai sudah kadaluarsa dan tidak akurat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement