Sabtu 30 May 2015 02:13 WIB

Menlu Thailand: Kita Harus Hentikan Aliran Imigran Gelap

Rep: melisa riska putri/ Red: Ani Nursalikah
Menteri Luar Negeri Thailand Thanasak Patimaprakorn
Foto: bangkok post
Menteri Luar Negeri Thailand Thanasak Patimaprakorn

REPUBLIKA.CO.ID, BANGKOK -- Menteri Luar Negeri Thailand Thanasak Patimaprakorn mengatakan tidak ada negara yang bisa mengatasi masalah ini sendiri. Menurutnya, masuknya imigran gelap di Samudera Hindia telah mencapai tingkat yang mengkhawatirkan.

"Kami mencoba membantu mereka yang membutuhkan, kita harus menghentikan aliran imigran gelap dan memerangi kejahatan tranasional dan menghancurkan jaringan mereka," kata dia di sela-sela pertemuan multinasional penyelesaian masalah pengungsi Rohingya di Bangkok, Jumat (29/5).

Thailand melakukan tindakan keras terhadap perdagangan manusia bulan lalu. Tindakan ini mendorong penyelundup untuk meninggalkan kamp-kamp mereka dan memasukkan para imigran ke dalam perahu.

Pekan lalu, Malaysia dan Indonesia telah sepakat menyediakan tempat tinggal sementara bagi Rohingya selama satu tahun. Namun, tidak jelas bagaimana nasib imigran setelah satu tahun.

Thailand juga telah menawarkan bantuan kemanusiaan tapi tidak menyediakan tempat berlindung. Alasannya, lebih dari 100 ribu pengungsi yang sebagian besar merupakan kelompok etnis Myanmar lainnya telah tinggal di kamp-kamp perbatasan Thailand selama beberapa dekade. Hal itu membuat Thailand tidak sanggup menerima tambahan imigran.

Patimaprakorn mengatakan pihaknya mengizinkan militer AS beroperasi dari Thailand. Operasi tersebut semata dilakukan untuk mencari imigran yang terjebak di kapal.

Sejauh ini, penerbangan Angkatan Laut AS telah beroperasi dari Subang, Malaysia dan telah lama menunggu izin dari Thailand.

Patimaprakorn juga mengatakan, AS dapat memulai operasinya dengan segera, tetapi harus bekerja sama dengan pusat yang dibentuk di bawah angkatan udara Thailand.

sumber : AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement