REPUBLIKA.CO.ID, ZURICH -- Sepp Blatter terpilih kembali menjadi presiden FIFA pada kongres Jumat (29/5) kemarin. Hal ini sontak mendapat kecaman dari Michele Platini, yang mengatakan FIFA harus berubah jika ingin menjaga kredibilitas organisasi.

Blatter berhasil memenangkan pemilihan setelah memperoleh 133 suara dan sang rival, Pangeran Ali bin al Hussein hanya memperoleh 73 suara di putaran pertama. Sehingga dengan hasil ini forum merasa tidak diperlukannya voting putaran kedua.

Dari awal Blatter telah diserukan untuk mengundurkan diri dari bursa pencalonan namun ia tak mengindahkannya. Dan kali ini ancaman itu tetap dilontarkan dari Platini yang memang sudah menyerunya sejak pencalonan. Hal ini karena FIFA saat ini sedang terlibat skandal korupsi besar-besaran yang terungkap pekan ini.

Meskipun demikian Platini, presiden UEFA tersebut tetap memuji Pangeran Ali. Dan mengaku bahwa dirinya bangga karena UEFA sudah mendukung Pangeran Ali yang menurutnya merupakan sosok yang mampu membawa perubahan di badan FIFA untuk mengembalikan reputasinya di mata masyarakat dunia.

"Saya berterima kasih kepada Pangeran Ali atas kampanyenya yang luar biasa dan terima kasih pula untuk asosiasi nasional yang sudah mendukungnya,'' katanya, seperti dikutip Goal, Sabtu (30/5).

Blatter yang terpilih kembali menjadi presidn FIFA tersebut kini melakukan penyelidikan sendiri atas nama FIFA untik menyelidiki tender Piala Dunia 2018 dan 2022.

Ikuti Whatsapp Channel Republika