Sabtu 30 May 2015 15:24 WIB

Muslim Arizona Hadang Massa Kontes Gambar Nabi, Polisi Siaga

Red: Ilham
Muslim di Phoenix Arizona Hadang Aksi Gambar Nabi
Foto: CNN
Muslim di Phoenix Arizona Hadang Aksi Gambar Nabi

REPUBLIKA.CO.ID, PHOENIX -- Para pengunjuk rasa "Kebebasan Berbicara" di luar Masjid Islam Community Center of Phoenix bertemu dengan massa tandingan dari umat Muslim Phoenix, Arizona, Jumat (29/5). Kedua kelompok berbaris berseberangan jalan di depan masjid dan saling berteriak. Sementara, polisi telah berbaris di tengah jalan untuk memisahkan mereka.

Jon Ritzheimer, penyelenggara aksi unjuk rasa dan kontes menggambar kartun nabi itu, tidak bisa maju lagi. Para demonstran menggunakan kaos dengan tulisan menghinan Islam. Sementara, para Muslim membalasnya dengan tulisan 'Kami menyayangi kalian tetangga, seperti dirimu sendiri'. Ya, muslim Phoenix menanggapi penghinaan itu dengan kata sayang.

Video yang dilansir CNN sekitar 2 jam lalu, menunjukan, masing-masing massa membawa toa untuk orasi. Terlihat polisi berjaga-jaga dengan sikap tegap di tengah kedua massa.

Islam Community Center of Phoenix adalah masjid yang dihadiri Elton Simpson dan Nadir Soofi sebelum menyerang kontes gambar nabi, awal bulan ini. Keduanya tewas ditembak polisi.

Lomba gambar Nabi adalah penghinaan bagi umat Islam karena Nabi Muhammad SAW tidak bisa divisualisasi. Namun, kelompok anti-Muslim terus menyerang Islam di negara di mana Muslim adalah minoritas.

Ritzheimer yang merupakan mantan Marinir telah mengajak aksi itu lewat Facebook. Di depan Masjid itu mereka akan aksi damai dengan mengadakan lomba kartun nabi. Meski begitu, dia meminta para pendemo membawa senjata.

"Ini adalah jawaban terhadap serangan baru-baru ini di Texas di mana 2 teroris bersenjata, yang memiliki hubungan dengan ISIS, berusaha Jihad," tulis halaman Facebook kelompok Ritzheimer. Sebanyak 600 orang mengatakan akan hadir.

"Saya pikir semuanya, kontes kartun terutama, saya pikir itu bodoh dan konyol," kata Ritzheimer sebelumnya. "Tapi apa yang perlu dilakukan dalam rangka untuk mengekspos bagaiman sebenarnya Islam."

Kepala Polisi Arizona, Joe Yahner secara pribadi terlibat dalam mengatur keselamatan publik di sekitar acara tersebut. "Ada banyak hal dalam pekerjaan ini. Kecerdasan orang dalam jumlah banyak bisa berubah sepanjang waktu," katanya.

Gubernur Doug Ducey berharap semua orang tetap menggunakan akal sehat dalam acara tersebut. "Tentu saja, aku percaya pada kebebasan berbicara. Saya juga percaya pada penilaian yang baik dan akal sehat," katanya.

Polisi menggunakan kamera untuk merekam seluas tempat konsentrasi massa untuk memantau hal-hal yang mencurigakan. Mereka juga telah menutup jalan. Sejauh ini, acara tersebut masih berjalan damai dan orang-orang berdatangan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement