Senin 01 Jun 2015 20:13 WIB

AS: Kewarganegaraan Solusi Terbaik untuk Pengungsi Rohingya

Rep: c36/ Red: Agung Sasongko
Tenda yang dibangun untuk pengungsi Muslim Rohingya jauh dari kata layak.
Foto: Republika/Maman Sudiaman
Tenda yang dibangun untuk pengungsi Muslim Rohingya jauh dari kata layak.

REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR  -- Asisten Menteri Luar Negeri  Amerika Serikat (AS) untuk penduduk, migrasi dan pengungsi, Anne Richard, mengatakan Myanmar harus memberikan hak kewarganegaraan secara penuh terhadap etnis muslim Rohingnya. Menurut dia, menampung etnis Rohingnya di beberapa negara bukan solusi yang terbaik.

"Jawaban untuk masalah etnis Rohingnya adalah memberi  kewarganegaraan bagi mereka dan menjaga perdamaian serta stabilitas wilayah Rakhine,” ujar Anne, Senin (1/6). Menurutnya, hingga kini masih terjadi penindasan di Rakhine. Kondisi ini jelas bertentangan dengan hak asasi manusia.

Anne sebelumnya telah mengunjungi  1.100  pengungsi Rohingya dan imigran Bangladesh yang tiba di Malaysia. Dia mengatakan, para imigran telah ditempatkan di bangunan yang cukup modern dengan fasilitas memadai.  Penampungan tersebut berada di Kota Kedah.

"Mereka sekarang aman,  tetapi tidak bisa dipungkiri mereka telah mengalami pengalaman yang mengerikan. Mereka belum sejahtera dan tidak tahu bagaimana nasib selanjutnya,” lanjut Anne.

Richard juga mengapresiasi pertemuan di Bangkok yang dihadiri negara-negara di regional ASEAN. Meski pertemuan belum menghasilkan solusi, tetapi tetap menjadi langkah awal bagi beberapa negara untuk berdiskusi langsung membahas krisis.

"Keberadaan Myanmar dalam konferensi patut diapresiasi. Kami berharap Myanmar tetap terlibat dalam pertemuan-pertemuan selanjutnya," imbuhnya.

Sejak awal Mei, lebih dari 4.600 manusia perahu dari Myanmar dan Bangladesh telah mendarat dari perairan Asia Tenggara. Ribuan orang lain diyakini masih berada di laut setelah para penyelundup imigran meninggalkan perahu mereka di tengah lautan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement