Rabu 03 Jun 2015 23:23 WIB

HRW Tuding Yordania Telantarkan Pengungsi Suriah

Pengungsi di Irak dan Suriah korban kebiadaban ISIS.
Foto: Reuters
Pengungsi di Irak dan Suriah korban kebiadaban ISIS.

REPUBLIKA.CO.ID, JORDANIA -- Human Rights Watch (HRW), menuding Yordania membiarkan ratusan pengungsi Suriah terdampar di gurun di sepanjang perbatasan. Gilanya pengungsi itu dibiarkan dengan sedikit bantuan setelah menutup penyeberangan perbatasan tidak resmi.

"Pihak berwenang Jordania sangat membatasi aliran pengungsi, yang melarikan diri dari perang di Suriah," kata organisasi pemantau itu dalam pernyataan seperti disadur dari AFP, Rabu (2/6).

Kelompok itu mengatakan telah menganalisa citra satelit yang menunjukkan kerumunan besar pengungsi yang terdampar di dalam wilayah Jordania setelah penyeberangan perbatasan resmi ditutup. HRW mengatakan mereka terjebak hanya memiliki akses terbatas ke makanan, air, dan bantuan medis.

"Jordania harus memungkinkan orang-orang yang terdampar ini bergerak lebih jauh memasuki Jordania, dan membiarkan UNHCR, badan pengungsi PBB, mendaftar mereka sebagai pencari suaka," kata kelompok hak asasi manusia yang berbasis di New York itu.

HRW menuturkan, Jordania membuka semua penyeberangan perbatasan dengan Suriah sampai pertengahan 2013. Setelah itu mulai memberi batasan pada jumlah titik persimpangan dan jumlah pengungsi yang diizinkan masuk.

"Jordania berusaha keras memenuhi kebutuhan pengungsi Suriah," kata Nadim Houry, wakil direktur Timur Tengah dan Afrika Utara kelompok itu.

"Tapi, tidak ada alasan untuk membiarkan para pengungsi baru tertahan di daerah perbatasan terpencil selama berminggu-minggu tanpa perlindungan yang efektif dan akses bantuan rutin," katanya. Sekitar 600 ribu pengungsi Suriah di Jordania telah terdaftar di PBB. Menurut Jordania pihaknya menampung 1,5 juta warga Suriah secara informal.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement