Ahad 14 Jun 2015 13:56 WIB

Arab Saudi Bentuk Koalisi Ideologi Lewat Simposium Internasional

Rep: c26/ Red: Joko Sadewo
Dubes Arab Saudi untuk Indonesia Musthafa Ibrahim Al-Mubarak(kiri)
Foto: deplu.go.id
Dubes Arab Saudi untuk Indonesia Musthafa Ibrahim Al-Mubarak(kiri)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Selain berusaha memerangi militan garis keras seperti Houthi, ISIS dan Al-Qaeda lewat jalur militer, Arab Saudi berusaha menangkal lewat gelaran serangkaian simposium antiteror. Perang militer terus mengancam masyarakat sipil yang tidak berdosa.

Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia, Mustafa Ibrahim Al Mubarak mengatakan simposium yang terus digelar Arab Saudi merupakan bentuk koalisi ideologi yang menyebar ke negara-negara lainnya. Ini berguna untuk membentuk kekuatan ideologi masyarakat agar tidak terpengaruh ajaran Islam garis keras yang semakin menyebar tak hanya di Timur Tengah.

"Kerajaan Arab Saudi memang sedang melancarkan perang secara ideologi. Almarhum Raja King Abdul Azis sebagai inisiator membentuk lembaga antiteror dan melakukan serangkaian konvensi serta simposium anti teror," kata Mustafa dalam interview dengan Republika Online (ROL) di Gedung Kedutaan Besar Arab Saudi, Jakarta Pusat, Jumat (12/6).

Ia menyebut Arab Saudi terus menggelar simposium internasional yang membahas radikalisme yang terus merajalela. Sebab, salah satu cara yang bisa menekan pergerakan Islam garis keras adalah melalui pendidikan ideologi. Ini dilakukan agar masyarakat, terutama anak muda yang menjadi incaran, tetap berada pada hakikat agama yang mengajarkan kebenaran dan kedamaian.

Seperti disebutkan, Arab Saudi telah mengadakan simposium yang bekerja sama dengan beberapa universitas Islam di Indonesia diantaranya di Makasar dan Yogyakarta. Simposium ini bahkan sudah menjadi gelaran wajib setiap tahun bagi Arab Saudi. Bahkan pejabat tinggi Indonesia baik polisi, ulama, dan pemerintah juga berkunjung ke Arab Saudi untuk bertukar pikiran memerangi terorisme.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement