Selasa 30 Jun 2015 02:10 WIB
Perkawinan Sejenis Disahkan

Fakta di Balik Bendera Pelangi Simbol LGBT (1)

Rep: C26/ Red: Indira Rezkisari
Seorang pria menggenggam bendera AS dan bendera pelangi, yang menjadi simbol kaum LGBT, menyusul keputusan dilegalkan perkawinan sejenis di seluruh AS.
Foto: Reuters
Seorang pria menggenggam bendera AS dan bendera pelangi, yang menjadi simbol kaum LGBT, menyusul keputusan dilegalkan perkawinan sejenis di seluruh AS.

REPUBLIKA.CO.ID, Pernikahan sejenis yang disahkan oleh Mahkamah Konstitusi Amerika disambut baik kaum LGBT. Mereka memperoleh angin segar atas dukungan pemerintah. Walau tak sedikit pula yang memprotes.

Perayaan legalitas ini dilakukan kaum LGBT dan para pendukungnya. Bendera pelangi yang menjadi simbol berkibar. Selain itu sebagai salah satu pendukung, pendiri Facebook Mark Zuckeberg juga membuat aplikasi pengubah tampilan foto profil pada media sosial besutannya. Foto profil bisa diubah berwarna-warni pelangi seperti simbol dalam bendera LGBT.

Banyak pihak yang mungkin belum tahu simbol tersebut digunakan sebagai dukungan atas perilaku kelainan seksual tersebut. Ada sembilan hal fakta dibalik bendera pelangi simbol LGBT seperti dilansir dari media IDigitalTimes, Selasa (30/6).

Bendera pelangi diciptakan oleh seniman asal San Fransisco, Gilbert Baker pada tahun 1978. Bendera dukungan pertama dibuat dengan tangan yang dikerjakan hampir 30 orang. Kain yang dicelup ke pewarna kemudian dijahit dan disetrika bersama-sama.

Perayaan dukungan kaum gay pertama kali akhirnya menampilkan bendera buatan Baker. Bendera pelangi itu dibentangkan pada 25 Juni 1978, di Plaza United Nations di pusat kota San Francisco.

Bendera pelangi dianggap bendera resmi oleh asosiasi Flag Internasional pada tahun 1986.

Sebelum bendera pelangi, simbolnya adalah segitiga merah muda. Segitiga merah muda berasal dari kekuasaan Nazi, di mana kelompok homoseksual di kamp-kamp konsentrasi mengenakan lencana segitiga merah muda untuk membedakan bahwa mereka gay.

Setelah aturan Hitler, komunitas LGBT mereklamasi arti segitiga merah muda sebagai positif. Namun, Gilbert Baker ingin simbol yang tidak memiliki sebuah masa lalu yang kelam. Jadi ia membuat nuansa baru yakni warna pelangi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement