Jumat 03 Jul 2015 00:10 WIB

Penumpang Pesawat Dipaksa Turun demi Kasih Tempat Duduk Menteri

Red: M Akbar
Air India
Foto: www.linkedin.com
Air India

REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI -- Seorang menteri di India meminta maaf setelah tiga penumpang diperintahkan turun dari pesawat penerbangan dalam negeri sesaat sebelum lepas landas pada pekan lalu. Ketiga penumpang itu harus turun demi memberi tempat duduk bagi sang menteri.

Setelah menghadapi kecaman luas di media sosial, menteri muda dalam negeri Kiren Rijiju bersikeras bahwa ia saat itu tidak mengetahui ada penumpang dipaksa memberi tempat untuk rombongannya.

Namun, ia tetap meminta maaf "kepada yang diturunkan" dari penerbangan Air India tersebut. "Saya tidak tahu mengenai penumpang yang diturunkan dan saya sudah mengungkapkan penyesalam mengenai hal ini," kata Rijiju kepada AFP, Kamis (2/7) waktu setempat.

"Jika saja saya tahu, saya tidak akan membiarkan itu terjadi," katanya.

Rijiju menyalahkan maskapai plat merah itu yang disebutnya telah mengubah jadwal keberangkatan dari Leh menuju New Delhi sehingga "menyebabkan ketidaknyamanan bagi semua."

Meskipun belum ada konfirmasi mengenai jumlah penumpang yang diturunkan, laporan menyebutkan ada tiga penumpang. Belum ada tanggapan mengenai hal ini dari pihak Air India.

Peristiwa tersebut terjadi setelah pekan sebelumnya penerbangan Air India menuju New York ditunda karena menunggu kedatangan Devendra Fadnavis, menteri besar provinsi Maharashtra, yang terlambat.

Fadnavis kemudian membela diri dalam akun Twitter dan mengatakan bahwa "tudingan bahwa saya memaksa penundaan penerbangan ke New York itu tidak benar dan mengelirukan".

Menteri Penerbangan Sipil India Ashok Gajapathi Raju pada Kamis mengatakan bahwa kementerian akan memberikan laporan rinci mengenai insiden itu kepada Perdana Menteri Narendra Modi, beberapa jam setelah kantornya dimintai penjelasan mengenai "penundaan penerbangan Air India karena penumpang VIP beberapa waktu lalu".

"Kami harus mendapatkan kebenaran mengenai hal ini, semua sisi akan diperiksa dan berdasarkan hal itu kami akan memberikan laporan," kata Raju dalam jumpa pers di New Delhi.

Ia berjanji akan "meletakkan strategi untuk mencegah kejadian serupa" di masa depan dan meminta maaf kepada "semua yang sudah dibuat tidak nyaman".

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement