REPUBLIKA.CO.ID, PALMYRA -- Milisi Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS), kembali merilis video terbaru yang menggambarkan eksekusi 25 orang. Eksekusi brutal itu dilakukan oleh prajurit anak-anak.
Dilansir dari Dailymail, Sabtu (4/7), video tersebut menggambarkan para tentara bersimpuh di lutut mereka. Lokasi video berada di sebuah ampiteater di Palmyra.
Di belakang setiap tentara berdiri para algojo yang merupakan prajurit anak-anak. Usia mereka diduga tidak lebih dari 12-13 tahun. Milisi ISIS terlihat berdiri dan duduk di atas reruntuhan kuno, mengawasi kerumunan saat mereka menunggu pembantaian.
ISIS dikenal sering menggunakan anak-anak sebagai pelaku bom bunuh diri. Mereka dijadikan tentara dan algojo dalam upaya menanamkan rasa takut di Irak dan Suriah.
Pihak berwenang khawatir bahwa penggunaan anak-anak sebagai tentara dan pelaku bom bunuh diri hanya akan meningkat dalam beberapa bulan mendatang.
Milisi ISIS, telah menculik lebih dari 500 anak-anak dalam beberapa pekan terakhir. Kepolisian Irak khawatir anak-anak akan dicuci otak untuk bergabung dengan jajaran ISIS. Sebelumnya, eksekusi yang dilakukan di ampiteater Palmyra pertama kali dilaporkan pada 27 Mei lalu.