Senin 06 Jul 2015 22:28 WIB

Cina Keluarkan Travel Advice Bagi Warganya ke Turki

Rep: Gita Amanda/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Turis Cina hobi berlibur ke luar negeri (Ilustrasi)
Foto: marketingtochina
Turis Cina hobi berlibur ke luar negeri (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Pihak berwenang Cina telah mengeluarkan travel advice untuk warganya bepergian ke Turki. Langkah ini diambil setelah adanya laporan beberapa turis Cina diserang dalam protes atas perlakuan pemerintah Cina terhadap Muslim Uighur.

BBC News melaporkan pada Senin (6/7), selama akhir pekan, ratusan pengunjuk rasa berkumpul di luar konsulat Cina di Istanbul. Turis telah diperingatkan untuk menghindari lokasi protes. Cina mengatakan sangat penting untuk menghormati kebebasan keyakinan agama Islam.

Sebuah pernyataan dari pemerintah mengatakan tuduhan di media Barat bahwa ritual keagamaan telah dilarang di provinsi Xinjiang selama Ramadhan "benar-benar bertentangan dengan fakta-fakta". Muslim Turki dan Uighur Cina memiliki ikatan budaya dan agama yang dekat.

Kementerian luar negeri Cina mengatakan baru-baru ini beberapa demonstrasi di Turki menargetkan pemerintah Cina. Beberapa turis Cina juga telah mengalami penyerangan. Media Turki melaporkan sekelompok wisatawan Korea yang diyakini Cina diserang. Polisi terpaksa menggunakan gas air mata untuk membubarkan para demonstran.

Dalam beberapa tahun terakhir tindakan keras kerap terjadi di Xinjiang. Pemerintah Cina menggambarkan etnis Uighur di Xinjiang kerap melakukan aksi terorisme yang didorong oleh ekstremisme religius. Di beberapa tempat, pemerintah telah melarang Uighur membeli pisau dan wanita Muslim dilarang mengenakan kerudung.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement