REPUBLIKA.CO.ID, ZURICH -- Berita duka datang dari kalangan pegiat Islam di Eropa. Bashir Osman, presiden Federasi Mahasiswa Komunitas Islam Inggris (FOSIS), tenggelam pada Sabtu (4/7) waktu setempat saat dia berwisata ke Swiss bersama teman-temannya selama akhir pekan.
Jasad Osman sempat mengambang di air selama lebih dari 10 menit sebelum bantuan datang di sekitar Sungai Landquart. Namun, dia dinyatakan meninggal di tempat kejadian.
Dalam sebuah status terakhir yang dia posting di halaman Facebook-nya, dia menulis tengah berada di Danau Luganoo yang terletak di perbatasan antara Swiss selatan dan utara Italia.
“Saya tidak pernah melihat tempat yang lebih indah dari ini. Swiss, saya tidak bisa berkata-kata lagi,” ujarnya dilansir The Guardian, Selasa (7/7).
Sebelumnya dia juga sempat mengunjungi rekan-rekannya di sebuah organisasi pemuda yang menaungi komunitas Muslim di Eropa.
Lulusan jurusan teknik sipil Universitas Birmingham ini terpilih kembali menjadi presiden FOSIS yang menaungi sekitar 115.000 mahasiswa Muslim di Inggris.
Beberapa teman pria berusia 26 tahun itu menyatakan duka citanya di media sosial. Dia tidak menyangka ternyata kebersamaan mereka dengan saudara tercintanya pada saat itu merupakan yang terakhir bagi mereka.
Seperti Areeb Ullah yang melihat Osman sebagai pria yang selalu menanamkan kepercayaan dalam diri dan tidak pernah terpengaruh oleh apapun.
Sekretaris Jenderal Dewan Muslim Inggris Dr. Shuja Shafi mengenal sosok Osman sebagai pria yang rendah hati, namun memiliki keinginan kuat untuk melihat kemajuan orang-orang di sekelilingnya.
Osman merupakan pria sholeh yang juga seorang hafidz Alquran. Ia bahkan telah merencakan untuk menunaikan ibadah haji bersama ibunya pada tahun ini.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
