Selasa 07 Jul 2015 15:45 WIB

Obama Intensifkan Bantuan Lawan ISIS

Rep: Melisa Riska Putri/ Red: Winda Destiana Putri
Presiden Amerika Serikat Barack Obama.
Foto: Reuters
Presiden Amerika Serikat Barack Obama.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden Amerika Serikat Barack Obama berjanji untuk meningkatkan dukungan negaranya melawan kelompok militan ISIS dalam perang di Suriah.

Terutama memerangi ISIS untuk merekrut lebih banyak pengikut. Ia memperingatkan upaya ISIS merekrut pengikut cukup rentan untuk orang-orang di Amerika Serikat. Untuk itu ia meminta masyarakat Muslim Amerika untuk meningkatkan penentangannya terhadap ISIS.

"Kami harus mengambil permainan kami untuk mencegah serangan-serangan ini," katanya saat berkunjung ke Pentagon, Senin (6/7).

Dalam kesempatan tersebut, ia mengatakan bila serangan udara oleh koalisi AS di Suriah timur terus berlanjut sampai saat ini. Obama menunjuk hal tersebut dan serangan udara lainnya sebagai bukti upaya insentif AS untuk melemahkan basis operasi ISIS.

"Serangan udara kami akan terus menargetkan fasilitas minyak dan gas yang mendanai begitu banyak operasi mereka," kata Obama dikutip dari BBC News.

Ia menekankan bila Amerika Serikat dan mitra-mitranya akan berhasil mengalahkan kelompok militan ISIS. Terlebih dengan bergabungnya relawan Sunni. "Beberapa sudah dilatih dan mereka bisa menjadi kekuatan baru menghadapi ISIS," katanya.

Ia juga terus mempercepat pengiriman peralatan penting termasuk senjata anti-tank untuk pasukan keamanan Irak.

Namun Ketua Senat Angkatan Bersenjata John McCain mengkritik tajam tindakan Obama. Ia berharap agar Obama tidak melakukan tindakan militer lebih untuk mengalahkan ISIS.

"Komentar Obama hari ini mengganggu angan kampanye pemerintah terhadap ISIS," kata McCain.

Meskipun Obama mengatakan tidak memiliki rencana saat ini untuk mengirim lebih banyak pasukan AS ke Irak, ia tidak mengesampingkan bila hal itu mungkin dilakukan di masa depan. Ia telah berjanji untuk menjaga anggota layanan Amerika keluar dari pertempuran langsung. Tetapi ia telah mengirim lebih dari 3.000 tentara AS untuk membantu pengepungan militer Irak, termasuk penyebaran 450 anggota layanan tambahan.

Upaya untuk melatih pasukan lokal di Irak dan Suriah sayangnya telah terlambat. Bulan lalu, Obama mengakui bahwa AS tidak memiliki strategi lengkap untuk melatih pasukan Iran menjalankan misi darat. Sedangkan di Suriah, kurang dari 100 pasukan dilatih AS. Angka ini jauh lebih sedikit dibandingkan tujuan untuk menghasilkan 5.400 pejuang dalam setahun.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement