Ahad 12 Jul 2015 15:01 WIB

Khawatir Serangan Boko Haram, Nigeria tak Adakan Itikaf di Masjid

Rep: c07/ Red: Satya Festiani
Perempuan Nigeria menjadi korban kejahatan kelompok Boko Haram.
Foto: Reuters
Perempuan Nigeria menjadi korban kejahatan kelompok Boko Haram.

REPUBLIKA.CO.ID, LAGOS -- Sebagian besar masjid di wilayah utara Nigeria membatalkan sesi itikaf tahunan untuk alasan keamanan. Pembatalan itikaf di sebagian besar masjid, lantaran kelompok bersenjata Boko Haram  semakin menargetkan serangannya terhadap masjid dan sasaran lunak lainnya.

“Untuk alasan keamanan, kami memutuskan membatalkan i’tikaf (berdiam diri dalam masjid) tahun ini. Anda akan ingat bahwa pekan lalu, hanya karena kasih karunia Allah ada banyak orang lolos dari pembantaian di sini oleh seorang wanita pengebom bunuh diri,” kata Muhammad Abdullah, seorang pendidik di Masjid Umar Ibn Khattab di Jalan Zaria, Kano kepada OnIslam.net, Jumat (10/7).

Menurut Abdullah, sebagian besar masjid besar di Nigeria Utara juga melakukan hal yang sama untuk alasan keamanan. “Kami berdoa kepada Allah untuk kembalinya perdamaian ke tanah kami dan menghancurkan semua elemen yang melancarkan kekerasan ini,"harapnya.

Sebagai Muslim, lanjut Abdullah, ia akan terus berdoa kepada Allah agar memberikan kemenangan atas orang-orang jahat di balik kekerasan.

Pekan lalu, Masjid Ibnu Khattab di Kano diserang oleh seorang pembom bunuh diri wanita yang berhasil digagalkan oleh jamaah yang waspada. Pelaku akhirnya membunuh dirinya dan melukai beberapa orang lainnya.

Pengebom bunuh diri telah menargetkan setidaknya tiga masjid di wilayah utara sejak awal Ramadhan. Serangan paling berdarah terjadi di masjid di utara kota Jos, di mana 44 tewas dalam masjid dan restoran terdekat.

Pembatalan itikaf di masjid diumumkan oleh Nasrul-Lahi-L-Fatih Society (NASFAT) Cabang Kano, organisasi terbesar di Nigeria dan Afrika Barat. “Karena situasi keamanan di negara bagian, kami membatalkan

(pencarian) malam Lailatul Qadar (tahun ini). Semoga Allah bersama kita,” kata organisasi itu dalam sebuah pernyataan singkat kepada publik.

Dari data yang dikumpulkan OnIslam.net masjid utama di Kaduna, Borno dan Yobe serta Abuja di ibukota negara itu, telah mengumumkan pembatalan program itikaf tahun ini karena khawatir akan adanya serangan dari Boko Haram.

"Saya biasanya melakukan I'itikaaf di Masjid Sultan Bello di Kaduna tapi kami telah diberitahu bahwa program dibatalkan pada tahun ini karena ancaman Boko Haram," kata seorang Pegawai Negeri, Ahmed Ladan.

Masjid lain, sambung Ladan, juga tidak melaksanakan kegiatan itikaf, khawatir adanya serangan dari kelompok bersenjata Boko Haram.

Kepala Imam dari Apo Legislatif Quarters di ibukota Nigeria, Abuja, Sheikh Muhammad Khalid juga telah mengumumkan beberapa hari lalu bahwa I'itikaaf tidak akan diadakan di masjid agung yang menjadi tuan rumah ratusan Muslim setiap tahun.

"Saat ini kita dihantui ketidakamanan, pemboman dan teror telah terjadi, kita perlu bergandeng tangan dengan pemerintah untuk melakukan apa yang mampu kita lakukan. Namun, itu adalah tugas yang sangat sulit  karena aksi teror anggota Boko Haram yang telah meneror Nigeria,"

tegas Khalid.

Jama'atu Nasril Islam (JNI), salah satu badan Muslim di Nigeria juga menyerukan untuk terus berdoa dalam 10 hari terakhir Ramadhan. Mereka juga mengutuk keras aksi kekerasan yang dilakukan milisi Boko Haram di wilayah utara.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement