Rabu 29 Jul 2015 22:33 WIB

Politisi Malaysia 'Ngadu' Soal Korupsi ke PM Inggris

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: M Akbar
PM Inggris David Cameron mengikuti acara Forum Bisnis Indonesia dan Inggris di Jakarta, Selasa (28/7).
Foto: Antara/Bay Ismoyo
PM Inggris David Cameron mengikuti acara Forum Bisnis Indonesia dan Inggris di Jakarta, Selasa (28/7).

REPUBLIKA.CO.ID, PETALING JAYA -- Anggota parlemen oposisi Malaysia, Tony Pua, menulis surat terbuka untuk Perdana Menteri Inggris, David Cameron, yang berkunjung ke Malaysia, Rabu (29/7). Cameron akan bertemu dengan Perdana Menteri Malaysia Najib Razak pascahelatannya di Indonesia.

Cameron dijadwalkan membahas pencucian uang dan upaya pemberantasan korupsi dengan rekan Malaysianya itu. Dalam suratnya, Pua memberi sambutan hangat atas kedatangan Cameron. "Sebuah kehormatan Anda memutuskan untuk kembali ke negara saya secepat ini sejak kunjungan terakhir pada April 2012," kata Pua, dikutip Malaysia Today.

Ia juga memuji sistem demokrasi Inggris yang paling bebas dan adil di dunia. Ia mengatakan bahwa Inggris telah berhasil melahirkan wakil yang benar-benar melayani bangssa Inggris dan tidak didominasi oleh keserakahan dan keinginan pribadi.

Pua menggarisbawahi tujuan suratnya pada pemberantasan korupsi. "Anda mengatakan fakta bahwa semakin banyak korupsi di masyarakat anda, semakin miskin anda," kata Pua.

Ia juga mengingatkan bahwa Cameron pernah berkata jangan biarkan koruptor lolos dari hukum. Dalam pidato Cameron di Singapura kemarin, ia tegas sangat melawan uang kotor. "Saya ingin Inggris menjadi negara yang paling terbuka untuk investasi di dunia, namun saya akan memastikan bahwa semuanya adalah uang bersih. Tidak ada tempat untuk uang kotor di Inggris," kata Cameron.

Lebih lanjut, Pua secara langsung mengatakan bahwa Malaysia membutuhkan Cameron untuk berbuat hal sama di Malaysia. "Pemerintah kami tengah dibelit skandal keuangan dengan proporsi yang epik," kata Pua.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement