Kamis 30 Jul 2015 10:20 WIB

Meski akan Diveto Rusia, Ukraina Janji Usut Jatuhnya MH17

Pesawat Malaysia Airlines MH17 ditembak jatuh di wilayah udara Ukraina Timur, Juli tahun lalu.
Foto: abc news
Pesawat Malaysia Airlines MH17 ditembak jatuh di wilayah udara Ukraina Timur, Juli tahun lalu.

REPUBLIKA.CO.ID, KIEV -- Presiden Ukraina Petro Poroshenko pada Rabu berjanji untuk mendorong keadilan meskipun mendapat veto Rusia atas resolusi PBB yang akan mengadili mereka yang bertanggung jawab terhadap penembakan jatuh pesawat penumpang MH17 di atas negara bekas Uni Soviet tersebut.

"Hasil pemungutan suara Dewan Keamanan PBB tentang jatuhnya MH17 tersebut sebagai berikut 11 untuk yang setuju (pembentukan pengadilan), tiga abstain, dan hanya Rusia yang menentang," kata pemimpin yang didukung Barat itu menulis di halaman Facebooknya.

Ia mengatakan hasil tersebut berbicara sendiri terkait insiden MH17 tetapi Ukraina tidak akan berhenti di situ, Poroshenko menambahkan setelah pemungutan suara itu selesai. "Yang bersalah pasti harus dihukum. Ini adalah tugas kita untuk para korban dan keluarga mereka," katanya.

Ukraina menuduh Rusia mempersenjatai pemberontak pro-Kremlin dengan rudal canggih yang diduga digunakan untuk menembak jatuh penerbangan Malaysia Airlines di atas wilayah yang dikuasai pemberontak tersebut tahun lalu.

Seluruhnya 298 orang di dalamnya pesawat Boeing 777 dalam penerbangan dari Amsterdam menuju Kuala Lumpur, yang kebanyakan berkewarganegaraan Belanda meninggal. Kiev percaya bahwa pemberontak mengira pesawat tersebut adalah jet milik Angkatan Udara Ukraina.

Rusia dan separatis Timur menolak tuduhan Kiev tersebut dan menuduh pasukan Ukraina sendiri menjatuhkan pesawat tersebut untuk menyalahkan pemberontak dan mendiskreditkan perjuangan mereka. Hasil akhir dari penyelidikan yang dipimpin Belanda dalam bencana tersebut dijadwalkan akan diterbitkan pada Oktober mendatang.

Sebuah laporan awal internasional yang dirilis tahun lalu menyalahkan jatuhnya MH17 akibat rudal tetapi tidak menetapkan pihak yang bertanggung jawab langsung atas serangan itu.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement