Jumat 31 Jul 2015 01:10 WIB
Perkawinan Sejenis Disahkan

Parade Gay di Yerusalem Berakhir dengan Aksi Penikaman

Rep: C11/ Red: Ilham
  Organisasi pembela hak-hak kaum gay ‘Ambassadors and Bridge Builders International’ mendesak dicabutnya terapi konversi sebagai Rancangan Undang-Undang di Australia.
Foto: abc news
Organisasi pembela hak-hak kaum gay ‘Ambassadors and Bridge Builders International’ mendesak dicabutnya terapi konversi sebagai Rancangan Undang-Undang di Australia.

REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Polisi telah menahan seorang pria, setelah enam orang terluka dalam insiden punusukan yang terjadi pada parade Gay Pride di Yerusalem.

Dilaporkan BBC pada Jumat (31/7), seorang juru bicara dari kepolisian mengatakan, tersangka yang ditangkap merupakan orang yang sama. Tersangka pernah menikam empat orang pada parade pada 2005 lalu.

Pelaku bernama Yishai Schlissel, seorang Yahudi Ultra-ortodoks yang dijatuhi hukuman 12 tahun penjara atas serangan sebelumnya. Dan ia baru saja dibebaskan dari penjara tiga pekan lalu.

Dalam insiden yang baru terjadi, dua dari korban mengalami kondisi yang serius. Saksi mata mengatakan pada surat kabar Israel, Haarets, bahwa penyerang muncul dari belakang, kemudian tersangka mulai menusuk korban sambil berteriak.

Pawai sendiri telah lama menjadi sumber ketegangan antara mayoritas sekuler Yerusalem dan komunitas Yahudi Ortodoks.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement