Jumat 31 Jul 2015 01:45 WIB
Perkawinan Sejenis Disahkan

Netanyahu Kecam Penikaman dalam Parade Gay di Yerusalem

Rep: C11/ Red: Ilham
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.
Foto: AP Photo
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.

REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Polisi telah menahan seorang pria, Yishai Schlissel, setelah enam orang terluka dalam insiden penusukan yang terjadi pada parade Gay Pride di Yerusalem.

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu mengungkapkan, serangan yang terjadi bertentangan dengan nilai dasar negara. "Di negara Israel kebebasan pilihan individu menjadi salah satu nilai dasar negara," kata Netanyahu dalam sebuah pernyataan.

Pemerintah, kata dia, harus memastikan bahwa di Israel, setiap pria dan wanita tinggal dengan aman. "Itulah cara kita bertindak di masa lalu dan kita akan terus bertindak. Saya berharap korban yang terluka akan cepat sembuh," tambahnya.

Seorang saksi mata, Yishai Avior mengatakan, ia telah mnedengar teriakan dan melihat tiga orang mengalami pendarahan di jalan. "Orang-orang berlari ke segala arah untuk berlindung, ada kepanikan besar dan kami terkejut," katanya dilansir dari laman BBC, Jumat (31/7).

Setelah insiden tersebut, parade Gay Pride pun tetap dilanjutkan. Kemudian para pengunjuk rasa meneriakkan "Akhiri Kekerasan".

Seorang juru bicara dari kepolisian mengatakan, tersangka yang ditangkap merupakan orang yang sama. Tersangka pernah menikam empat orang pada parade 2005 lalu. Yishai Schlissel, Yahudi Ultra-ortodoks dijatuhi hukuman 12 tahun penjara atas serangan sebelumnya. Dan ia baru saja dibebaskan dari penjara tiga pekan lalu.

Pawai gay telah lama menjadi sumber ketegangan antara mayoritas sekuler Yerusalem dan komunitas Yahudi Ortodoks. Sebelumnya, Yahudi Ultra-ortodoks telah berkumpul di Mea Shearim untuk memprotes terhadap adanya homoseksualitas.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement