Ahad 02 Aug 2015 08:47 WIB

Kaum Yahudi, Muslim dan Homo-Lesbian Bersatu Lawan Wali Kota London

Rep: c33/ Red: Joko Sadewo
Muslim Inggris (ilustrasi)
Foto: AP
Muslim Inggris (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON - Masyarakat Muslim, Yahudi dan LGBT (Lesbian, Gay, biseksual, transgender) menentang layanan telepon yang berusaha diciptakan Wali Kota London, Boris Johnston. Layanan telepon khusus laporan tindak kejahatan itu ditakutkan malah memperburuk citra Muslim, Yahudi dan LGBT.

Menurut para penganut Yahudi, Muslim dan LGBT, rencana Boris Johnston dikhawatirkan akan menuai korban yang tidak perlu. Apalagi mengingat adanya laporan antisemik, islamophobia dan homophobia. Sehingga ketiga komunitas masyarakat tersebut khawatir akan terjadi serangan pada mereka.

Meski belum ada informasi resmi, tapi telah terbongkarnya surel resmi dari wali kota menjadikan layanan telepon itu bisa saja benar terjadi. Nantinya jika terealisasi maka layanan telepon akan menerima laporan dari masyarakat London kalau ada kejahatan atau mereka mengetahui rencana kejahatan yang akan terjadi.

Lembaga Yahudi yang dinamai Tell Mama menolak layanan telepon itu. Menurut pimpinan organisaai itu, Nik Noone mengatakan rencana sang wali kota malah akan menurunkan tingkat kepercayaan."Seharusnya kita meningkatkan kepercayaan antar organisasi dan masyarakat dengan melampaui prinsip fundamental yang membedakan kita." ujarnya seperti dilansir dari the guardian.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement