Senin 03 Aug 2015 08:07 WIB

Demam Perburuan MH370 di Pulau Reunion

Rep: melisa riska putri/ Red: Esthi Maharani
Serpihan yang diduga MH370 tengah diteliti
Foto: Reuters
Serpihan yang diduga MH370 tengah diteliti

REPUBLIKA.CO.ID, SAINT ANDRE -- Demam perburuan terjadi di Pulau Reunion setelah ditemukannya puing dari penerbangan Mh370. Namun belum ada kemajuan penemuan hingga temuan puing logam, Ahad (2/8).

Pihak berwenang mengatakan, puing-puing logam yang ditemukan oleh penduduk setempat tidak berasal dari pesawat terbang. Namun Malaysia mendesak pihak berwenang di wilayah Samudera Hindia untuk terus mencari puing-puing di pantai.

Temuan selanjutnya memunculkan harapan bisa membantu memecahkan salah satu misteri terbesar dunia penerbangan.

Warga di pulau Reunion telah menyisir pantai karena ditemukannya bagian sayap Boeing 777, Rabu lalu. Mereka lalu menyerahkan potongan yang mereka yakini sebagai puing ke polisi.

"Jika (puing) itu berasal dari pesawat akan sayang jika saya tidak bawa ke polisi," kata penemu puing, Luc Igounet (62 tahun) dikutip dari Channel NewsAsia, Senin (3/8).

Sayangnya potongan logam tersebut bukanlah bagian dari pesawat, melainkan tangga biasa.

Polisi di pulau Samudera Hindia juga mengumpulkan potongan logam bertuliskan dua karakter Cina dan pegangan berlapis kulit. Pengguna internet Cina menduga bila benda itu mungkin adalah ketel.

"Orang-orang lebih waspada. Mereka akan berpikir setiap benda logam yang mereka temukan di pantai adalah dari MH370, tapi ada objek sepanjang pantai, laut terus mengirim mereka," kata juru bicara kota Saint Andre, Jean-Yves Sambimanan.

Ia menambahkan, warga pulau juga tercengang karena melintasnya helikopter sehari setelah bagian sayap ditemukan. Tidak ada pencarian resmi yang sedang berlangsung di garis pantai.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement