Senin 03 Aug 2015 15:53 WIB

Kepastian Puing Pesawat di Pulau Reunion akan Ditentukan Lusa

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Bilal Ramadhan
 Keluarga korban penumpang pesawat Malaysia Airlines MH370  menangis saat berunjuk rasa di depan gedung Kedubes Malaysia di Beijing, Selasa (25/3).   (Reuters/Kim Kyung-Hoon)
Keluarga korban penumpang pesawat Malaysia Airlines MH370 menangis saat berunjuk rasa di depan gedung Kedubes Malaysia di Beijing, Selasa (25/3). (Reuters/Kim Kyung-Hoon)

REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Para penyidik telah mengonfirmasi bahwa puing yang ditemukan di pantai Reunion, Samudra Hindia berasal dari Boeing 777. Namun, masih perlu waktu 48 jam untuk menentukan apakah puing memang berasal dari Malaysia Airlines MH370 yang lenyap lebih dari setahun lalu itu.

Para pakar penerbangan yang juga pejabat Malaysia Airline akan bertemu untuk melanjutkan perkembangan. Uji flaperon Boeing 777 akan keluar pada Rabu (5/8) mendatang. MH370 adalah satu-satunya kasus Boeing 777 yang hilang. Sehingga para pakar percaya bahwa puing tersebut memang bagian dari pesawat berpenumpang 239 orang tersebut.

Jika terbukti flaperon terbukti milik MH370, maka pekerja laboratorium akan menggunakan alat yang lebih canggih untuk mendapat informasi terkait penyebab kecelakaan. Contohnya, bentuk puing saat ini bisa terjadi karena ledakan di udara atau karena menghantam perairan.

Selain penemuan puing flaperon, penduduk lokal mengaku menemukan barang-barang yang setengah hancur terdampar di pantai beberapa bulan lalu. Namun mereka tidak mengira barang tersebut penting sehingga membakarnya. Penduduk menemukan koper, kursi berwarna biru hingga puing berbentuk tangga.

Pihak berwenang juga melanjutkan pencarian hingga sepanjang pantai Reunion. "Saya percaya bahwa kita semakin dekat untuk mengungkap misteri MH370," kata wakil Menteri Transportasi Malaysia, Abdul Aziz Kaprawi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement