Rabu 05 Aug 2015 02:30 WIB

Pasangan Ini Gelar Resepsi Pernikahan di Kamp Pengungsian Suriah

Rep: c33/ Red: Bilal Ramadhan
Pengungsi di Irak dan Suriah korban kebiadaban ISIS.
Foto: Reuters
Pengungsi di Irak dan Suriah korban kebiadaban ISIS.

REPUBLIKA.CO.ID, ISTAMBUL -- Biasanya acara resepsi atau perayaan makan besar suatu pernikahan diselenggarakan di rumah atau di gedung bersama relasi dan keluarga. Namun hal itu tidak berlaku bagi Ali Üzümcüoğlu dan pasangannnya. Mereka lebih memilih menyalurkan makanan kepada pengungsi asal suriah.

Acara pemberian makanan bagi pengungsi perang itu tidak main-main. Ali menyatakan kurang lebih ada sekitar empat ribu porsi makanan bagi seluruh pengungsi. "Kita ingin membagi kebahagiaan dengan menyalurkan makanan pernikahan kami kepada pengungsi Suriah," ujarnya seperti dilansir dari Hududeli.net.

Langkahnya menyelanggarakan acara tersebut tergolong unik sekaligus yang pertama kali dilakukan. Ia berharap lewat aksinya akan muncul pasangan-pasangan yang mau membagi kebahagiannya dengan para pengungsi.

"Ini lebih indah dari yang kita perkirakan, saya harap ini jadi langkah awal bagi pernikahan lain untuk diselenggarakan disini dengan saudara kita yang berasal dari Suriah," katanya.

Ia merasa aksi itu malah membuat pernikahannya unik dan akan selalu dikenang. Guna mendistribusikan makanan, pasangan tersebut menggunakan beberapa truk milik organisasi kemanusiaan internasional, Kimse Yok Mu dan organsisai lainnya yang berbasis di Turki.

Dalam aksi bagi-bagi makanan itu, para pengungsi sangat antusias bertemu dengan Ali dan pasangannya. Aksi Ali juga tidak sendiri, artis Turki, Rashid Mukhtar turut ambil bagian sebagai penghibur acara.

Perlu diketahui, berdasarkan laporan persatuan bangsa-bangsa (PBB) ada lebih dari 211 ribu orang yang terbunuh di Suriah sejak konflik mencuat di awal 2011. Negara seperti Libanon, Turki, Yordania dan Iraq telah menjadi tujuan para pengungsi untuk menemukan lokasi damai. Ada sekitar tiga juta pengungsi dari Suriah yang berusaha mencari suaka di negara lain.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement