Rabu 05 Aug 2015 15:01 WIB

Penyakit Legionnaires Tewaskan Tujuh Orang di New York

Penyakit Legionnaires. (ilustrasi)
Foto: vosizneias.com
Penyakit Legionnaires. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Wabah penyakit Legionnaires di New York City telah menyerang 86 orang dan menewaskan tujuh orang.

Wali Kota Bill de Blasio di New York pada Selasa (4/8) mengumumkan jumlah terbaru mengenai penyakit itu dalam jumpa pers di Lincoln Hospital. Dia dan mengatakan situasi saat ini tampaknya sudah mencapai puncaknya dan kasus penyakit tersebut diduga akan turun dalam beberapa pekan ke depan.

"Kami akan terus berjaga-jaga di semua garis depan, dan memastikan kesehatan serta keselamatan warga New York dengan menangani sumber penyakit legionnaires, dan memastikan warga New York yang terserang dan memerlukan perawatan akan memperoleh perawatan yang layak," kata de Blasio.

Para pejabat kesehatan menekankan penyakit legionnaires tidak menular, tak bisa menyebar dari orang-ke-orang, dan dapat disembuhkan dengan antibiotik. Kebanyakan pasien sembuh dari penyakit tersebut.

Para pejabat kesehatan juga mengatakan tujuh orang yang meninggal adalah orang dewasa tua yang juga menghadapi masalah medis.

"Ini adalah penyakit yang sangat bisa disembuhkan dan kami mendesak setiap orang yang mungkin mengalami gejala penyakit legionnaires agar segera mencari perawatan medis. Selain itu, pasokan air New York City tak menimbulkan risiko, jadi orang mesti terus merasa yakin untuk minum air keran agar tetap sejuk selama cuaca panas," kata Komisaris Kesehatan Mary T. Bessett.

Penyakit legionnaires atau legionellosis) adalah jenis umum radang paru-paru yang disebabkan bakteri yang disebut Legionnella. Bakteri ini menyebar melalui tetesan air yang dihisap. Gejalanya meliputi demam, batuk dan sesak nafas.

Para pejabat kesehatan New York City mengatakan dari 22 gedung yang diperiksa di daerah wabah, lima menara pendingin di South Bronx telah diperiksa positif mengandung bakteri Legionella.

Departemen Kesehatan pada Selasa mengatakan departemen itu akan memeriksa 10 lokasi tambahan di sekitar daerah yang tertular dan juga akan mewawancarai pasien serta mengkaji catatan untuk memastikan apakah semua kasus memiliki paparan yang sama.

Ada 301 kasus yang dilaporkan pada 2013 dan 225 pada 2014 di kota tersebut. Biasanya lima sampai 10 persen kasus meninggal.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement