Senin 31 Aug 2015 09:22 WIB
Malaysia Bergolak

PM Najib: Saya tidak akan Biarkan Malaysia Jatuh

Rep: Melisa Riska Putri/ Red: Teguh Firmansyah
Datuk Seri Najib Razak
Foto: Reuters
Datuk Seri Najib Razak

REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Perdana Menteri Malaysia Najib Razak mengaku tidak akan membiarkan Malaysia gagal meskipun mata uang mereka anlok. Hal itu diungkapkan Najib pada malam perayaan Hari Nasional di televisi, Ahad (30/8) malam.

Ia menyerukan kepada rakyatnya untuk mengadopsi semanagat kemerdekaan 1957. Ia juga berjanji untuk tidak membiarkan penghasut menghancurkan bangsanya.

Ia meminta orang-orang untuk menggunakan kotak suara dalam menilai pemerintah.Najib pun memohon agar semua tenang sehingga ia dan timnya dapat fokus mengatasi tantangan perekonomian saat ini.

Najib mengatakan, ada lima indikator yang menunjukkan Malaysia berada di jalur pembangunan yang benar. Pertama Malaysia masih mencatat pertumbuhan yang positif.

"Kami mencatat pertumbuhan enam persen tahun lalu dan lima persen tahun ini. Ini tidak seperti di tahun 1998 ketika ekonomi kita menyusut menjadi negatif tujuh persen," ujarnya dilansir //the Stars//, Senin (31/8).

Indikator lainnya termasuk fundamental ekonomi yang kuat, mengurangi angka kemiskinan dari 49,3 persen pada 1970 menjadi 0,6 persen pada tahun lalu. Kemuding meningkatnya Produk Domestik Bruto menjadi 47,2 persen.

Malaysia juga telah diakui sebagai negara paling kompetitif ke-12 di dunia. "Kita bisa berhasil," tegas Najib di //KL Convention Centre//.

Ia juga meminta masyarakat untu tidak percaya rumor bahwa Malaysia akan bangkrut. Menurutnya, tuduhan tersebut disebarkan oleh orang-orang dengan agenda tertentu.

Ia bersumpah untuk tidak membiarkan pihak dalam dan luar untuk menghancurkan bangsanya. Selama krisis keuangan Asia 1998, Pemerintah menyalahkan spekulan mata uang George SOros.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement