Senin 31 Aug 2015 11:26 WIB
Malaysia bergolak

Survei: Mayoritas Rakyat Malaysia Ingin Perubahan

RIbuan warga Malaysia turun ke jalan kota Kuala Lumpur, mendesak PM Najib Razak mengundurkan diri dari jabatannya.  (EPA/Ritchie B. Tongo)
Foto: EPA/RITCHIE B.TONGO
RIbuan warga Malaysia turun ke jalan kota Kuala Lumpur, mendesak PM Najib Razak mengundurkan diri dari jabatannya. (EPA/Ritchie B. Tongo)

REPUBLIKA.CO.ID,KUALA LUMPUR --  Sebuah survei yang dilakukan The Malaysian Insider menunjukan mayoritas rakyat Malaysia menginginkan perubahan dalam pemerintahan. Mereka menginginkan kepemimpinan baru.

Berdasarkan survei itu, 67 persen peserta poling menginginkan perubahan dalam pemerintahan. Sebanyak 22 persen juga berharap kepemimpinan lebih baik.  "Sebanyak 9 persen ingin prospek ekonomi lebih baik," tulis survei itu.

Survei juga mengungkapkan bagaimana 66 persen mengaku khawatir dengan skandal yang diduga melibatkan perdana menteri baru-baru ini.  Sementara 14 persen mengaku sedih, dan 13 persen senang.

Analis mengatakan kepada the Malaysian Insider, survei ini menggambarkan mayoritas rakyat tidak suka dengan skandal politik.

"Kombinasi antara yang sedih dan prihatin mencapai 80 persen. Mungkin ini merupakan akibat lemahnya ekonomi dan skandal politik Namun hampir 90 persen menginginkan kepemimpinan lebih baik, hanya 10 persen yang menyoriti ekonomi," ujar analis dari Singapore's S. Rajaratnam School of Internasional Studies. Oh Ei Sun.

Sebanyak 8.922 partisipan terlibat dalam poling yang dilakukan 20 sampai 29 Agustus itu.

Pada Sabtu dan Ahad kemarin, puluhan ribu warga Malaysia turun ke jalan meminta agar PM Najib Razak mundur menyusul dugaan skandal korupsi yang menerpanya. Najib mengecam demonstrasi tersebut yang dianggap mengganggu stabilitas negara.

sumber : malaysian insider
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement