Selasa 01 Sep 2015 14:46 WIB

Maduro: Kolombia Ingin Bunuh Saya

Presiden Venezuela Nicolas Maduro mengaku 6.000 lebih pengikutnya dihapus secara misterius dari akun Twitter-nya (
Foto: Reuters
Presiden Venezuela Nicolas Maduro mengaku 6.000 lebih pengikutnya dihapus secara misterius dari akun Twitter-nya (

REPUBLIKA.CO.ID, Presiden Venezuela Nicolas Maduro menuduh Pemerintah Kolombia memiliki rencana untuk membunuhnya. Pernyataan itu ia sampaikan saat kunjungan kerja ke Vietnam seperti dikutip laman the Guardian, Senin (31/8).

Menurut Maduro Pemerintah Kolombia sedang merencanakan sebuah konspirasi. Otoritas di Bogota belum menanggapi tudingan Maduro tersebut.

Ini bukan pertama kali Maduro melancarkan tudingan ke Kolombia. Ia berulangkali menuduh Kolombia hendak menjatuhkannya. Sayang Maduro tidak menyebutkan secara detail bukti yang mendukung pernyataannya tersebut.

Pernyataan Maduro disampaikan setelah 34 diplomat negara bagian barat menggelar pertemuan Organisasi Negara Amerika di Washington. Mereka melakukan pertemuan darurat menyikapi penutupan enam perbatasan Venezuela-Kolombia.

Penutupan perbatasan tersebut telah memicu krisis kemanusiaan. Sekitar 10 ribu warga Kolombia yang tinggal secara ilegal di Venezuela memilih mengungsi lantaran menjadi incaran operasi kejahatan oleh pemerintahan Maduro.

Maduro menegaskan tindakan ofensif perlu dilakukan untuk menghentikan kelompok kriminal yang membeli barang subsidi di Venezuela dan menjuallnya di perbatasan dengan harga mahal.

Kelompok hak asasi manusia mempertanyakan sikap Maduro menetapkan status darurat di wilayah perbatasan dan mengirimkan tentara ke daerah tersebut.

sumber : the Guardian
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement