REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN -- Namanya Exoskeleton. Ia merupakan perangkat robot yang penampakannya masih berupa kaki besar dilengkapi boneka menyerupai manusia. Kepala boneka memakai tutup kepala hitam bertentakel.
Seperti dikutip livescience.com, pergerakan robot ini lamban dan kaku. Motor mesinnya pun terdengar berisik. Namun yang mengagumkan, ia bergerak dengan chip berdasarkan instruksi pikiran manusia. Exoskeleton merupakan hasil kreasi dan kolaborasi antara ilmuwan Jerman dan Korea dari Korea University dan Technical University (TU Berlin).
Untuk menggerakkan kaki robot dengan instruksi pikiran, calon pengguna harus terlebih dulu melakukan operasi otak invasif. Dokter akan menanam partikel impuls listrik mini di dalam otak sebagai partikel pengendali saat tersambung dengan kawat eksternal robot.
Pengguna Exoskeleton tak memerlukan tahapan operasi untuk mengendalikan sang robot. Mereka hanya perlu memakai Skullcaps alias topi yang permukaan dalamnya terselimuti elektroda kecil. Skullcaps dipakai di kepala dengan cara kerja serupa dengan metode electroencephalogram (EEG).
Lantas, kegiatan otak mereka akan terekam dan terdata oleh komputer. Setelah itu, komputer menerjemahkan sinyal-sinyal otak tersebut untuk kemudian dilanjutkan ke robot untuk melakukan gerakan yang diinginkan si pengguna.
Sebelumnya, pada 2011-2012 sejumlah ilmuwan pernah menciptakan robot lengan yang mampu membantu penderita stroke dan degeneratif syaraf ataxia mengangkat benda yang mereka butuhkan. Namun teknologinya masih di bawah Exoskeleton.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
