Rabu 02 Sep 2015 09:00 WIB

Warga Yaman, Iran dan Pakistan Dilarang Masuk Negara Ini

Rep: Gita Amanda/ Red: Esthi Maharani
Abdullah al Thinni
Foto: Reuters
Abdullah al Thinni

REPUBLIKA.CO.ID, TOBRUK -- Pemerintah Libya yang diakui secara internasional, pada Selasa (1/9), telah mengeluarkan larangan bagi warga Yaman, Iran, dan Pakistan memasuki negaranya. Ini dilakukan dengan alasan menjaga stabilitas dan keamanan bangsa.

Sebelumnya pemerintah Libya yang berbasis di timur ini juga telah mengeluarkan larangan bagi warga Sudan, Bangladesh, Palestina dan Suriah memasuki negaranya. Tapi pemerintah Perdana Menteri Abdullah al-Thinni dan pasukannya hanya mampu memberlakukan larangan itu di bandara Tobruk, Labraq dan wilayah perbatasan dengan Mesir.

Komandan tinggi militer Khalifa Haftar, yang bersekutu dengan Thini menandatangani larangan terbaru tersebut. Ia menyatakan hal itu berkaitan dengan situasi keamanan secara keseluruhan dan kebutuhan untuk menjaga stabilitas dan keamanan bangsa.

Keputusan yang salinannya di terima Reuters dan dikonfirmasi oleh pejabat senior militer juga menyatakan, warga Sudan dan Bangladesh dilarang datang ke Libya. Haftar telah berulang kali menuduh warga Sudan, Palestina, dan Suriah bergabung dengan kelompok militan Ansar al-Sharia serta kelompok militan lain di kota timur Benghazi. Ia juga menuduh warga Yaman bergabung dengan militan.

Pada September 2014, Thinni mengatakan Sudan berusaha mengangkut senjata dan amunisi untuk para penguasa baru di Tripoli. Sudan membantah hal itu, dengan mengatakan senjata-senjata dimaksudkan untuk pasukan perbatasan bersama di bawah perjanjian bilateral

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement