Jumat 04 Sep 2015 02:51 WIB

Ratusan Siswi Afghanistan Diduga Diracuni Taliban

Rep: C09/ Red: Julkifli Marbun
ilustrasi
Foto: scienceclarified
ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, KABUL -- Lebih dari 300 anak perempuan terkena asap beracun di dua sekolah di Afghanistan. Asap beracun tersebut diduga menjadi bagian dari serangan Taliban.

Dilansir dari Daily Mail, polisi setempat mengatakan dalam satu minggu telah terjadi tiga kejadian serupa. Siswi-siswi berusia sembilan sampai 18 tahun di berbagai sekolah, dilarikan ke rumah sakit akibat asap racun.

Pada Senin (31/8) lalu, lebih dari 140 siswi jatuh sakit di salah satu sekolah, setelah menghirup gas beracun. Menurut polisi, kejadian tersebut merupakan tindakan yang disengaja oleh orang tertentu.

Dua hari kemudian, 70 siswi di sekolah yang sama jatuh pingsan akibat asap beracun. Sedangkan di sekolah lain, 115 siswi dirawat di beberapa rumah sakit dalam kondisi yang sama.

Gubernur Enjil, tempat banyak keracunan terjadi, mengatakan kejahatan tersebut dilakukan oleh musuh pemerintah yang menentang pendidikan bagi anak-anak.

Elemen masyarakat ultra-konservatif yang menentang pendidikan di Afghanistan untuk anak perempuan, mendapat penyerangan secara berkala. Selama pemerintahan Taliban 1996-2001, anak perempuan dilarang mendapatkan pendidikan dan pekerjaan.

Taliban dipersalahkan atas serangkaian kasus keracunan asap beracun sejak enam tahun yang lalu, setelah 100 siswi Afghanistan Utara dan Timur dilarikan ke rumah sakit karena jatuh pinsan. Taliban juga sebelumnya menyerang beberapa siswi dengan menyemprotkan cairan asam di wajah, dan lalu membakar sekolah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement