Jumat 04 Sep 2015 09:01 WIB

PM Hungaria Anggap Migran Muslim Ancaman Kristen di Eropa

Rep: c25/ Red: Teguh Firmansyah
Perdana Menteri Hungaria Viktor Orban
Foto: independent.co.uk
Perdana Menteri Hungaria Viktor Orban

REPUBLIKA.CO.ID,  BUDAPEST -- Perdana Menteri Hungaria memberikan komentar kontroversial kepada media Jerman. Viktor Urban mengatakan, ia tidak ingin Eropa dibanjiri migran yang mayoritas Muslim. Akar identitas Eropa, kata dia, adalah Kristen.

"Mereka yang tiba terus meningkat, dan memiliki perbedaan kultur yang sangat berbeda dengan Eropa. Mayoritas di antara mereka bukan Kristen, tapi Muslim," ujar Orban kepada surat kabar Jerman Frankfurt Allgemeine Zeitung.  

Ia pun mempertanyakan apakah Eropa tidak khawatir jika tidak mampu mempertahankan identitas Kekristenannya. "Ini merupakan pertanyaan besar, karena Eropa dan identitas Eropa memiliki akar ajaran Kristen."

Karena itu, kata dia, tidak ada alternatif lain, bagi Hungaria untuk mempertahankan perbatasan mereka.

Orban mengungkapkan, jumlah migran meningkat 70 persen, jika dibandingkan dengan pertengahan tahun lalu. Eropa perlu menyadari tentang pendataan imigrasi dan penduduk ilegal.

Komentarnya datang hanya beberapa hari setelah klumnis konservatif Inggris, Peter Hitchens, menulis untuk Daily Mail.  Ia menerangkan kalau para imigran adalah orang-orang yang memiliki budaya berbeda, dan tidak pernah dalam sejarah mereka harus menghadapi tugas untuk mengintegerasikan minoritas

Sebelumnya Hungaria menutup stasiun kereta di Budapest bagi para migran Timur Tengah yang ingin menuju ke Austria dan Jerman. Otoritas Hungaria berpendapat para migran harus memenuhi persyaratan pencari suaka seperti ketentuan Uni Eropa.

sumber : New York Times
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement