Ahad 04 Oct 2015 10:00 WIB

Menteri Bangladesh: Pembunuhan Warga Jepang untuk Ciptakan Ketidakstabilan

Rakyat Bangladesh (ilustrasi)
Foto: Reuters/Andrew Biraj
Rakyat Bangladesh (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, DHAKA -- Pemerintah Bangladesh mencoba menenangkan kekhawatiran yang meningkat mengenai keselamatan warga asing.

Pemerintah mengatakan pembunuhan kedua warga asing ditangani dengan serius. Warga Jepang Hoshi Kunio (66 tahun) ditembak hingga tewas saat sedang menaiki becak, Sabtu (3/10). Penembakan itu terjadi kurang dari dari sepekan setelah warga Italia Cesare Tavella (50) ditembak mati dekat zona diplomatik di Dhaka.

"Tujuan pembunuhan warga yang tidak bersalah seperti ini dilakukan untuk menciptakan ketidakstabilan di negara ini," ujar Menteri Dalam Negeri Bangladesh Asaduzzaman Kamal.

Kunio kerap mengunjungi Bangladesh. Dia bekerja untuk sebuah proyek pertanian di Rangpur, sekitar 300 km utara Dhaka. Tuan tanah Kunio, Jakaria Bala mengatakan kepada surat kabar Prothom Alo, korban menyewakan sebidang tanah di dekat kota Kaunia untuk menanam rumput bagi pakan ternak.

"Dua orang pelaku menembaknya dua kali di dada dengan pistol. Sedangkan satunya menunggu di motor siap untuk kabur," ujar kepala polisi lokal Rezaul Karim.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement