REPUBLIKA.CO.ID, FUJISAWA -- Jepang akan melakukan uji coba taksi tanpa pengemudi pada Maret 2016. Taksi rencananya akan membawa sekitar 50 warga dari Kota Fujisawa ke berbagai lokasi tujuan sejauh tiga kilometer.
Seperti dilansir the Guardian, Senin (5/10), jika berhasil, taksi tanpa pengemudi ini rencanannya digunakan sebagai alat angkut bagi para penonton Olimpiade pada 2020 saat Jepang akan menjadi tuan rumah.
Taksi tanpa pengemudi juga akan digunakan masyarakat pedesaan,yang memiliki sedikit, bahkan tak ada sama sekali kendaraan angkutan umum.
Robot Taxi merupakan kolaborasi antara ZMP, pengembang teknologi kendaraan otomatis, dan perusahaan internet Dena. Kehadiran robot ini diharapkan dapat mendorong perlombaan global dalam kendaraan tanpa pengemudi yang melibatkan Google, Ford, BMW, dan perusahaan lainnya.
Sebagai negara yang memiliki jumlah penduduk tertua terbanyak di dunia, Jepang dianggap ideal dengan teknologi baru ini. Sebab, di Jepang angka kecelakaan yang melibatkan pengemudi tua cukup tinggi.
Menurut data kepolisian, ada 458 kasus kecelakaan fatal yang disebabkan pengemudi berusia 75 tahun atau lebih. Sementara, jumlah pengemudi berusia 75 tahun atau lebih di Jepang ada sekitar 4,25 juta pada 2013 dan diperkirakan akan lebih dari lima juta pada 2016.
Para pejabat di Fujisawa yang menjadi kota pertama dilakukannya pecobaan ini menyambut baik. Mereka mengatakan, uji coba ini akan menjadikan Fujisawa sebagai kota pertama yang menggunakan kendaraan tanpa pengemudi di jalan-jalan lokal.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
