Selasa 06 Oct 2015 02:10 WIB

Snowden Sebut Badan Intelijen Inggris Sadap Pembicaraan Telepon

Rep: RR Laeny Sulistywati/ Red: Indira Rezkisari
Edward Snowden.
Foto: Reuters
Edward Snowden.

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Mantan kontraktor badan keamanan nasional (NSA) Amerika Serikat (AS) Edward Snowden mengatakan bahwa  badan intelijen Inggris (The Government Communications Headquarters/GCHQ) bisa menyadap ponsel tanpa sepengetahuan pemiliknya.

Berbicara dengan latar belakang pemandangan Moskow, Rusia, Snowden mengatakan kepada BBC bahwa GCHQ memiliki kekuatan menyadap ponsel tanpa sepengetahuan pemiliknya. Menurutnya, GCHQ bisa mendapatkan akses ke handset dengan mengirimkan pesan teks terenkripsi dan menggunakannya untuk hal-hal seperti mengambil gambar. Dia tidak menjelaskan, bahwa baik GCHQ atau NSA tertarik untuk memantau komunikasi pribadi warga. Namun, kata dia, kedua lembaga tersebut telah berinvestasi dalam teknologi yang memungkinkan mereka untuk membajak (hack) smartphone.

"Mereka ingin memiliki ponsel Anda, bukan Anda," katanya seperti dikutip dari laman BBC, Selasa (6/10).

Snowden menyebut teknologi penyadapan GCHQ sebagai "Smurf Suite". Dia menjelaskan, Dreamy Smurf adalah manajemen alat yang mengubah telepon Anda dan mati saat Anda mengetahuinya.

"Nosey Smurf adalah alat mic. Misalnya di dalam saku Anda, GCHQ dapat menghidupkan mikrofon dan mendengarkan segala sesuatu yang terjadi di sekitar Anda. Bahkan jika ponsel Anda dimatikan, mereka punya alat-alat lain untuk menyalakannya,’’ ujarnya.

Sementara Tracker Smurf adalah alat geo-lokasi yang memungkinkan GCHQ untuk mengikuti Anda dengan presisi yang lebih tepat daripada yang Anda akan mendapatkan triangulasi khas menara ponsel. Snowden juga menyebutkan alat yang dikenal sebagai Paronoid Smurf.

"Ini adalah alat perlindungan diri yang digunakan untuk manipulasi ponsel Anda. Misalnya, jika Anda ingin mengambil telepon karena Anda melihat sesuatu yang aneh terjadi atau Anda mencurigai ada sesuatu yang salah itu jauh lebih sulit bagi teknisi untuk menyadari bahwa apa yang salah,’’ ujarnya.

Setelah GCHQ memperoleh akses ke handset pengguna, Snowden mengatakan badan tersebut akan dapat melihat siapa yang menelepon pemilik telepon seluler, pesan singkat apa yang dikirim, daftar kontak, posisi, hingga jaringan nirkabel terlepon pemilik handphone

"Dan mereka bisa melakukan lebih banyak lagi. Mereka bisa memotret Anda,’’ ujarnya.

Snowden juga menjelaskan bahwa pesan SMS yang dikirim oleh agen untuk mendapatkan akses ke telepon akan lolos tanpa diketahui oleh pemilik handset. "Ini disebut mengeksploitasi,'’ ujarnya.

Pesan khusus itu dibuat dan dikirim melalui sms ke nomor pemilik, seperti pesan teks. Tetapi ketika muncul di ponsel, pesannya tersembunyi dari dan tidak muncul.  Menggambarkan hubungan antara GCHQ dan NSA, ia mengatakan bahwa GCHQ adalah semua maksud dan tujuan anak perusahaan dari NSA.

"Mereka (NSA) menyediakan teknologi, memberikan tugas, dan arahan apa yang harus dilakukan GCHQ," ujarnya.

NSA dipahami untuk memiliki program serupa dengan Suite Smurf yang juga digunakan oleh GCHQ dan dilaporkan telah menghabiskan 1 miliar dolar AS dalam menanggapi meningkatnya penggunaan smartphone. Snowden mengatakan, lembaga menargetkan orang-orang yang dicurigai terlibat dalam terorisme atau kejahatan serius lainnya seperti pedofilia. Tapi untuk mengetahui siapa target mereka, lembaga tersebut mengumpulkan data massal.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement