Rabu 14 Oct 2015 06:30 WIB

ISIS Serukan Umat Islam Perangi Rusia dan AS

Rep: Melisa Riska Putri/ Red: Bilal Ramadhan
Militan ISIS semakin meluaskan kekuasannya di Suriah.
Foto: Ssn.tv
Militan ISIS semakin meluaskan kekuasannya di Suriah.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIRUT -- Kelompok radikal ISIS menyerukan umat Islam untuk meluncurkan 'perang suci' melawan Rusia dan Amerika atas apa yang disebut 'perang salib' mereka di Timur Tengah. Hal itu disampaikan melalui pesan audio oleh pendukung kelompok garis keras tersebut, Selasa (13/10).

"Pemuda Islam di mana-mana, menyalakan jihad melawan Rusia dan Amerika dalam perang salib mereka terhadap umat Islam," kata juru bicara ISIS, Abu Mohammad al-Adnani.

AS dan Rusia membawa kampanye serangan udara terpisah di Suriah. Kedua negara itu mengaku menargatkan ISIS. AS mengatkan, kampanye Rusia terutama menargetkan kelompok-kelompok pemberontak lainya termsuk yang telah melawan ISIS Namun Rusia meyangkal hal tersebut.

AS juga melakukan srangan udara di Irak, di mana Rusia juga terlibat secara terpisah di neagar itu. Sebuah parlemen senor mengatakan, para pejabat Rusia adalah bagian dari pusat intelijen baru yang berbasis di Irak dengan staf dari Iran dan Suriah.

Pesan audio itu juga mengkonfirmasi kematian Abu Mutaz Qurashi yang tewas dalam sebuah serangan udara di Irak pada Agustus yang kemudian disebut sebagai Fadhil Ahmad al-Hayali.

Namun pesan audio tersbeut tidak menyebutkan pemimpin ISIS Abu Bakr al-Baghdadi yang kesehatan dan keberadaannya menjadi spekulasi ketika konvoinya diserang pasukan Irak. Delapan tokoh senior ISIS tewas dalam serangan udara saat pertemuan di Irak, Ahad lalu. Tapi Baghdadi tidak tampak di antara mereka yang tewas.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement