Kamis 26 Nov 2015 15:19 WIB

Dua Korea Gelar Pertemuan Langka

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Ani Nursalikah
Tentara Korea Selatan berjaga di dekat Zona Demiliterisasi yang memisahkan dua Korea di Paju, Seoul, Kamis (4/4).
Foto: Reuters/Lee Jae-Won
Tentara Korea Selatan berjaga di dekat Zona Demiliterisasi yang memisahkan dua Korea di Paju, Seoul, Kamis (4/4).

REPUBLIKA.CO.ID, PANMUNJOM -- Pejabat Korea Utara dan Korea Selatan bertemu dalam pembicaraan yang tak biasa pada Kamis (26/11). Pertemuan yang kabarnya bertujuan meningkatkan hubungan kedua negara itu digelar di zona demiliterisasi, Panmunjom.

Kontributor BBC di Seoul mengatakan tidak ada agenda besar yang dibahas. Namun, menurut kantor berita Korsel, Yonhap, kedua negara akan mendiskusikan waktu dan agenda pertemuan tingkat tinggi.

Ketua negosiator Korsel, Kim Ki-woong mengatakan kedua negara sedang merawat momentum.

"Kami memutuskan untuk mempertahankan momentum untuk dialog yang dimulai oleh perjanjian Agustus," kata Kim sebelum memulai pertemuan.

Pada Juni 2013 lalu, kedua pihak sepakat menggelar dialog tingkat tinggi pertama sejak enam tahun lalu. Namun, sehari sebelum pertemuan, Pyongyang membatalkannya.

Agustus lalu hubungan kedua negara kembali tegang karena insiden ledakan ranjau di perbatasan yang melukai tentara Korsel. Seoul menyalahkan Pyongyang yang dituduh menanam ranjau di sana.

Ketegangan sempat membawa kekhawatiran untuk perang antardua negara. Namun, pertemuan pejabat tinggi dua negara yang juga digelar di Panmunjon berhasil menurunkan tensi dengan mengeluarkan kesepakatan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement