Jumat 27 Nov 2015 03:34 WIB

Tunisia Tutup Perbatasan dengan Libya Selama 15 hari

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Julkifli Marbun
Libya
Foto: english.aljazeera.net
Libya

REPUBLIKA.CO.ID, TUNIS -- Tunisia, Rabu (25/11) mengumumkan menutup perbatasannya di darat dengan Libya selama 15 hari. Penutupan perbatasan dilakukan setelah pemboman bus mematikan di Tunis, Selasa (24/11) yang diklaim oleh kelompok militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).

Dewan Keamanan Nasional Tunisia yang dipimpin oleh Presiden Tunisia Beji Caid Essebsi memutuskan untuk menutup perbatasan dengan memperkuat pengawasan perbatasan maritim dan di bandara.

"Ribuan warga Tunisia telah melakukan perjalanan ke Libya, ke Irak, dan Suriah, untuk berjuang bersama militan," ujar pihak berwenang seperti dikutip dari laman Al Arabiya, Jumat (27/11).

Dewan juga memutuskan untuk meningkatkan operasi untuk memblokir situs Internet terkait dengan terorisme. Dan otoritas akan mengambil langkah-langkah mendesak mengenai orang yang kembali dari wilayah penuh konflik, sejalan dengan hukum anti teroris. Namun, pernyataan tersebut tidak menjelaskan lebih lanjut. Dewan juga mengumumkan pemerintah akan merekrut 3.000 agen tambahan di kementerian dalam negeri tahun depan. Selain itu 3.000 tentara akan direkrut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement