Jumat 27 Nov 2015 08:56 WIB

Putin: Tidak Mungkin Turki tak Tahu Jet Rusia

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Bilal Ramadhan
Presiden Rusia Vladimir Putin
Foto: Reuters/Sergei Ilnitsky/Pool
Presiden Rusia Vladimir Putin

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Rusia menyangkal klaim Turki yang mengatakan tidak tahu bahwa jet yang ditembak adalah milik Rusia. Presiden Rusia, Vladimir Putin mengatakan pesawat Rusia sangat mudah dikenali dan koordinat terbang jet telah diberikan pada sekutu Turki yaitu Amerika Serikat.

"Tidak mungkin, (jet) itu memiliki lencana dan Anda bisa melihatnya dengan jelas," kata Putin, dikutip BBC.

Ia membandingkan, jika pesawat yang dilihat F-16 adalah jet sesama buatan Amerika, apakah mereka akan menembaknya jatuh. Presdien Turki, Recep Tayyip Erdogan sebelumnya mengatakan bahwa militernya tidak tahu bahwa jet tersebut adalah milik Rusia.

"(Jika tahu), mungkin kami akan memperingatkannya dengan cara yang berbeda," kata Erdogan, pada televisi France 24.

(Baca: Turki Klaim Sudah Berikan Peringatan Sebelum Tembak Pesawat Rusia)

Putin telah menyesalkan bahwa Turki bahkan tidak meminta maaf karena telah menjatuhkan Su-24. Namun Erdogan menolak, ia mengatakan Turki tidak perlu melakukannya karena jet tersebut bersalah dengan melanggar wilayah udara.

Dalam konferensi pers, Putin mengaku siap untuk bekerjasama lebih dalam dengan koalisi pimpinan AS. Namun jika kondisi seperti ini terjadi kembali, maka keadaan akan berbeda. "Tapi tentu insiden menghancurkan pesawat kami dan kematian personil kami adalah sangat tidak bisa diterima," katanya.

(Baca: Rusia Ingin Turki Minta Maaf)

Pada Kamis sebelumnya, militer Rusia memutus semua komunikasi dengan militer Turki termasuk hot line yang bertugas menghindari kecelakaan pesawat di udara. Perdana Menteri Rusia juga memperingatkan pemerintah berencana menerapkan sanksi ekonomi pada Turki dalam beberapa hari kedepan.

Menurutnya, pengiriman barang dan proyek investasi kerjasama juga bisa terimbas. Rusia telah menyarankan warganya untuk tidak mengunjungi Turki. Pemerintah juga mendesak warganya yang telah berada di sana untuk segera pulang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement