Jumat 27 Nov 2015 14:32 WIB

Prancis Gelar Upacara Khusus Kenang Korban Serangan Paris

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Bilal Ramadhan
Polisi di Paris
Foto: Youtube
Polisi di Paris

REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Prancis akan mengadakan upacara peringatan nasional untuk mengenang 130 korban tewas dalam serangan Paris dua pekan lalu. Pada Jumat (27/11), upacara di pusat kota Paris itu akan mempertemukan 1.000 orang, termasuk Presiden Francois Hollande serta korban dan keluarga korban.

Upacara akan dimulai dengan mengheningkan cipta selama satu menit dan nama-nama semua korban akan dibacakan. Upacara digelar di kompleks Invalides dan Presiden Francois Hollande akan membahas keluarga korban.

Sebuah bendera Perancis dikibarkan di atas bunga, lilin dan pesan penghormatan kepada korban di luar restoran Le Carillon. Lebih dari 350 orang terluka dalam serangan terburuk dalam sejarah Perancis baru-baru ini.

Serangkaian serangan di ibu kota Paris pada 13 November Jumat lalu telah membuat Prancis meningkatkan pengamanan ke level tertinggi. ISIS mengklaim berada di belakang serangan itu.

Orang-orang bersenjata menembaki restoran dan bar di kota dan menyerbu sebuah gedung konser, dimana 89 orang tewas ditembak. Tiga penyerang lebih meledakkan diri di luar stadion Stade de France di Saint-Denis, utara Paris. Staf menolak mereka masuk ke pertandingan sepak bola antara Perancis dan Jerman tersebut.

Upacara akan diadakan di Invalides, sebuah kompleks besar dengan museum militer dan makam Napoleon. Hollande telah meminta warga di seluruh negeri untuk berpartisipasi dengan mendekorasi rumah mereka dengan warna biru-putih-dan-merah bendera.

"Kami telah mencoba untuk menunjukkan sesuatu yang akan membiarkan setiap orang Perancis mengambil bagian dalam upacara hari Jumat," kata juru bicara pemerintah Stephane Le Foll.

Namun, tidak semua keluarga korban telah menerima undangan untuk menghadiri layanan di grand kompleks. Keluarga salah satu korban mengatakan kepada media Prancis mereka menolak, mengatakan Prancis tidak cukup melakukan sesuatu untuk melindungi bangsa.

Sedikitnya sembilan orang diyakini telah terlibat langsung dalam melakukan serangan. Mereka semua tewas, tapi dua orang lagi, termasuk tersangka Salah Abdeslam, masih buron.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement