Jumat 27 Nov 2015 19:27 WIB

Miss Kanada Dilarang Masuk Cina karena Alasan Politik

Rep: Gita Amanda/ Red: Ani Nursalikah
Miss Canada kelahiran Cina, Anastasia Lin (25 tahun), dilarang masuk Cina untuk berpartisipasi dalam kontes kecantkan Miss World. Pelarangan ini diduga atas alasan politik, sebab Lin merupakan pengkritik keras kebijakan agama dan hak asasi di Cina.
Foto: Reuters/Tyrone Siu
Miss Canada kelahiran Cina, Anastasia Lin (25 tahun), dilarang masuk Cina untuk berpartisipasi dalam kontes kecantkan Miss World. Pelarangan ini diduga atas alasan politik, sebab Lin merupakan pengkritik keras kebijakan agama dan hak asasi di Cina.

REPUBLIKA.CO.ID, HONG KONG -- Miss Canada kelahiran Cina, Anastasia Lin (25 tahun), dilarang masuk Cina untuk berpartisipasi dalam kontes kecantkan Miss World. Pelarangan ini diduga atas alasan politik, sebab Lin merupakan pengkritik keras kebijakan agama dan hak asasi di Cina.

Seperti dilansir BBC News, Lin mengatakan pada Jumat (27/11), ia tak bisa menerusakan penerbangannya dari Hong Kong menuju Cina. Pejabat Cina menurut Lin mengubunginya dan mengatakan ia tak mendapat izin visa masuk.

Dalam pernyataannya Lin mengatakan, pelarangannya masuk diduga akibat Cina berusaha mencegahnya berbicara isu-isu hak asasi manusia. Lin yang pindah ke Kanada saat berusia 13 tahun merupakan pengkritik keras kebijakan agama di Cina dan pengikut kelompok meditasi, Falun Gong, yang dilarang Partai Komunis pada 1999.

"Jika mereka mulai menyensor kontes kecantikan, betapa menyedihkannya" kata Lin.

Lin mengisahkan, ia yang memenangkan kontes Miss Kanada tak menerima undangan untuk menghadiri kontes Miss World. Kontes kecantikan kali ini digelar di resor tepi pantai di kota Sanya, Cina, pada 19 Desember.

Lin menyalahkan larangan terhadap dirinya memasuki Cina akibat kampanyenya terkait hak asasi manusia. Lin mengatakan pemerintah Cina telah melarang dirinya mengikuti kompetisi karena alasan politik.

"Mereka mencoba menghukum saya untuk keyakinan saya dan mencegah saya berbicara mengenai isu-isu hak asasi manusia," ujar Lin seperti dilansir Al Jazeera.

Sebagai anak yang tumbuh di Cina selatan, Lin mengatakan ia benar-benar menyadari setiap pelanggaran hak asasi manusia di negara itu. Bahkan ia pernah mengatur untuk pemutaran film propaganda untuk ditonton sesama murid semasa sekolah.

Namun Lin mengatakan, hidupnya berubah sejak pindah ke Kanada 12 tahun lalu. Ia diberi banyak bahan bacaan termasuk buku-buku gerakan spiritual Falun Gong oleh ibunya.

Kini dengan tak diizinkannya Lin memasuki Cina, ia berencana menghabiskan waktu bertemu beberapa penggiat hak asasi di Hong Kong. Setelahnya ia akan kembali ke Kanada dan melanjutkan pekerjaannya.

Otoritas Miss World tak bersedia memberikan tanggapan terkait hal ini. Menurut The Globe and Mail mengutip kedutaan Cina di Ottawa mengatakan, Cina tak mengizinkan persona non grata (individu yang ditolak) untuk datang ke Cina.

sumber : AP/Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement