Rabu 02 Dec 2015 10:48 WIB

Kabinet Jerman Setuju Operasi Anti-ISIS di Suriah

Pesawat tempur Tornado miliki Jerman.
Foto: worldwide-military.com
Pesawat tempur Tornado miliki Jerman.

REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN -- Kabinet Jerman menyetujui rencana dukungan militer melawan ISIS di Suriah.

Pesawat pengintai Tornado, kapal frigat dan 1.200 tentara akan dikirim ke Suriah. Jerman memutuskan bergabung melawan ISIS setelah Presiden Prancis Francois Hollande meminta bantuan setelah serangan Paris pada 13 November.

Namun, pasukan Jerman tidak terlibat dalam pertempuran. Misi tersebut akan menjadi operasi militer terbesar Jerman di luar negeri.

Bundestag (majelis rendah) akan menyetujui proposal pada Rabu dan pemungutan suara dilakukan akhir pekan.

"Kami melakukan apa yang diperlukan secara militer, yang terbaik dan dukungan secara politik. Melawan ISIS kita perlu banyak stamina," ujar Menteri Luar Negeri Jerman Frank-Walter Steinmeier sebelum rapat kabinet, Selasa (1/12), dikutip BBC.

Mandat tersebut akan berlaku satu tahun dan menghabiskan anggaran 142 juta dolar AS. Jajak pendapat yang dilakukan YouGov untuk kantor berita DPA mengungkapkan 17 persen warga Jerman meyakini misi itu akan meningkatkan ancaman serangan di Jerman.

Sebanyak 45 persen mempertanyakan keterlibatan militer pemerintah dan 39 persen menentangnya.

Baca juga:

6 Bukti Perubahan Iklim Benar-Benar Terjadi

Mein Kampf Adolf Hitler akan Diterbitkan Kembali

Lima Luka Akibat Ledakan Dekat Stasiun Metro Istanbul

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement