Kamis 03 Dec 2015 08:11 WIB

Cina Bantah Retas Biro Cuaca Australia

Rep: Melisa Riska Putri/ Red: Ani Nursalikah
Peretasan. Ilustrasi
Foto: PC World
Peretasan. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Cina membantah berada di balik dugaan serangan siber pada Biro Meteorologi Australia (BoM). Bantahan ini muncul sehari setelah terjadinya peretasan besar-besaran.

"Tuduhan tidak berdasar dan spekulasi yang tidak konstruktif," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Hua Chunying dilansir dari BBC News, Rabu (2/12).

(Baca: Diretas, Biro Cuaca Australia Rugi Jutaan Dolar)

Ia mengatakan dengan tegas menentang segala bentuk serangan siber yang menurutnya merupakan masalah global.

 

Media Australia, ABC sebelumnya melaporkan peretasan besar-besaran terjadi di BoM dan hampir pasti berasal dari Cina. BoM yang memiliki salah satu super komputer terbesar di Australia mengatakan tidak akan mengomentari masalah keamanan.

(Baca: Media Australia Tuduh Cina Dalang Serangan Siber)

Di antara layanan lainnya, Bom menyediakan informasi iklim bagi penerbangan dan pengiriman komersial, analis pasokan air nasional, mengumpulka informasi iklim dan bekerja sama dengan Departemen Pertahanan.

Laporan ABC tidak memberikan rincian lebih lanjt tentang sistem yang telah terpengaruh, apakah informasi itu diambil atau mengapa Cina dipandang sebagai pelakunya.

Cina telah berulang kali dituduh menggunakan serangan siber untuk memata-matai negara-negara asing dan perusahaan termasuk oleh Amerika Serikat. AS mengatakan masalah ini telah menempatkan ketegangan besar pada hubungan kedua negara tersebut.

Pejabat Cina secara rutin menyangkal spionase siber dan mengatakan Cina sendiri merupakan korban peretasan.

Baca juga: Penembakan San Bernardino, Polisi Hentikan SUV Hitam

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement